Ditemukan spesies katak baru dengan morfologi yang sungguh unik. Ilmuwan menyebut ciri-cirinya seperti katak ini hidup di dunia fantasi Middle Earth "Lord of The Rings".
Spesies baru katak itu ditemukan di Taman Nasional RΓo Negro-Sopladora, area hutan lindung seluas 75 ribu hektar di Ekuador, demikian dilansir dari Live Science, ditulis Minggu (19//2/2023).
Ciri-ciri katak sungai spesies baru itu ditemukan dengan mata merah muda pucat dan jari kaki berbintik emas yang terlihat seperti berasal langsung dari Middle-earth. Itu sebabnya para peneliti yang menemukannya menamainya Hyloscirtus tolkieni, diambil dari nama JRR Tolkien, penulis buku "The Hobbit" dan "The Lord of the Rings".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Spesies katak baru memiliki warna yang menakjubkan, dan tampaknya ia hidup di alam semesta fantasi, seperti yang diciptakan oleh Tolkien," tutur Direktur Museum Zoologi Universidad San Francisco de Quito (USFQ) dan peneliti rekanan dari National Institute of Biodiversity di Ekuado, Diego F Cisneros-Heredia.
H. tolkieni memiliki panjang 6,5 cm dan berwarna hijau keabu-abuan. Bintik-bintik hitam bertitik kuning keemasan di bagian perut, panggul, dan bagian bawah kakinya. Jari tangan dan kaki katak juga ditutupi bintik hitam dan garis kulit lebar. Makhluk itu memiliki sepasang mata merah muda berdebu yang menawan dengan iris hitam, yang mengingatkan peneliti tentang hewan dari dunia lain di dunia fantasi penulis tercinta mereka, Middle Earth-nya Tolkien.
Seperti spesies katak sungai lainnya, makhluk ini hidup di sungai pegunungan yang jernih dan sungai di ketinggian pegunungan Andes. Berudu tumbuh dewasa di dekat bebatuan di jeram, sedangkan katak sungai dewasa lebih memilih perlindungan vegetasi subur di tepi sungai.
"Selama berminggu-minggu, kami menjelajahi berbagai area di Taman Nasional RΓo Negro-Sopladora, berjalan dari padang rumput pada ketinggian 3.100 meter ke hutan pada ketinggian 1.000 m. Kami menemukan satu individu dari spesies baru katak ini yang menurut kami mengesankan karena warna dan ukurannya yang besar," kata peneliti asosiasi di Museum Zoologi di USFQ dan Institut Keanekaragaman Hayati Nasional, Juan Carlos SΓ‘nchez Nivicela.
Ekspedisi ilmiah di wilayah Ekuador ini telah menghasilkan penemuan sejumlah besar spesies baru sejak tahun 2020.
"Andes tropis adalah ekosistem magis di mana terdapat beberapa spesies flora, jamur, dan fauna terindah di dunia," sambung Cisneros-Heredia.
"Sayangnya, hanya sedikit area yang terlindungi dengan baik dari dampak negatif yang disebabkan oleh manusia. Deforestasi, ekspansi pertanian yang tidak berkelanjutan, pertambangan, spesies invasif, dan perubahan iklim sangat memengaruhi keanekaragaman hayati Andes," imbuh Cisneros-Heredia.
Akibatnya, 57% spesies amfibi seperti katak H. tolkieni di Ekuador terancam punah.
(nwk/nwk)