Contoh Teks Negosiasi Singkat dan Lengkap beserta Penjelasan Strukturnya

ADVERTISEMENT

Contoh Teks Negosiasi Singkat dan Lengkap beserta Penjelasan Strukturnya

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 15 Feb 2023 08:30 WIB
Teks Negosiasi: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, Struktur dan Contohnya
Foto: detikcom/Thinkstock/ilustrasi teks negosiasi
Jakarta - Teks negosiasi adalah teks yang berisi suatu bentuk interaksi sosial antara pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam suatu masalah karena saling berusaha mencapai tujuan yang berbeda, bahkan bertentangan. Seperti apa contoh teks negosiasi?

Melansir laman resmi Kemdikbud RI, teks negosiasi dibedakan menjadi beberapa jenis menurut kepentingannya. Contohnya, teks negosiasi sederhana, teks negosiasi penjual-pembeli, teks negosiasi pengusaha-pihak bank, dan masih banyak lagi.

Perbedaan struktur teks negosiasi tersebut juga bergantung pada permasalahan yang dinegosiasikan.

Secara kebahasaan, teks negosiasi memiliki kaidah yang berbeda dibanding dengan teks yang lain, seperti bahasa persuasif, kalimat deklaratif, kesantunan bahasa, menggunakan konjungsi, menggunakan kalimat efektif, menggunakan pasangan tuturan, dan memerintah, menggunakan pronomina persona, kalimat langsung, dan kalimat kontras.

Struktur Teks Negosiasi

Struktur teks negosiasi penting untuk menunjukkan alur pada teks sehingga isi teks dapat mudah dipahami. Berikut struktur teks negosiasi.

1. Orientasi

Pengenalan topik atau masalah pada pihak yang bersengketa

2. Pengajuan

Pernyataan pihak pertama untuk meminta atau mengajak pihak kedua menanggapi tuntutannya.

3. Penawaran

Pernyataan pihak kedua untuk melakukan tawar- menawar atas penolakan masing- masing.

4. Kesepakatan

Keputusan akhir dari kedua belah pihak berdasarkan hasil tawar- menawar.


Contoh Teks Negosiasi Singkat


1. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli di Pasar - Daging

Di sebuah pasar tradisional, Bu Heri mau membeli daging di salah satu lapak langganannya.


Orientasi

Penjual: Selamat pagi Bu Heri, Wah sudah belanja macam-macam, ya?

Bu Heri: Iya pak. Nanti sore akan ada arisan. Jadi, hari ini rencananya masak agak lebih banyak dibandingkan biasanya.

Penjual: Oohh. Ini kebetulan dagingnya segar-segar Bu. Baru sampai subuh tadi, belum kena freezer. Ibu Heri mau daging apa? Kambing apa sapi?


Permintaan

Bu Heri: Sapi sajalah Pak. Tidak berani makan daging kambing. Suami saya sedang naik tensinya, bisa gawat kalau makan daging kambing.

Penjual: Oh, tensinya sering naik, ya Bu? Kalau saya tiap hari makan daging, mau sapi atau kambing tidak masalah buat saya. Sejauh ini tensi saya aman, Bu. Akan tetapi, saya rajin makan ketimun, melon, semangka, apel, kangkung biar seimbang, Bu. Jangan lupa juga banyak minum air putih. Satu lagi yang terpenting adalah harus ikhlas, Bu!

Bu Heri: Ikhlas, bagaimana pak?

Penjual: Ya, kalau menjalani hidup ini ikhlas pasti, kan adem ayem saja. Jadi, tensinya tidak akan naik.

Bu Heri: Betul juga Bapak ini.

Penjual: Nah, ini! Ibu, silakan pilih, mau bagian mana? paha atau iga?

Bu Heri: Kalau paha sekilonya berapa pak?

Penjual: Masih sama bu seperti kemarin, 110 ribu, Bu.

Bu Heri: Kalau iga?

Penjua: Buat Bu Heri, saya berikan diskon saja, 105 ribu untuk 1 kg iga.


Penawaran

Bu Heri: Kalau begitu saya ambil daging bagian paha 1 kg, iga Β½ kg, tetapi harganya boleh kurang, ya? Kan, saya sudah beli banyak.

Penjual: Ya, sudah, khusus untuk Ibu, semuanya saya berikan harga 210 ribu saja.

Bu Heri: Terima kasih, Pak. Bonus tulang, juga, Pak. saya hendak membuat kaldu.

Persetujuan

Penjual: Siap Bu Heri. Pokoknya beres.

(penjual daging itu mulai menyiapkan pesanan Bu Heri)

Bu Heri: Terima kasih pak.


Pembelian

Penjual: Ini Bu, sudah saya pisahkan iga dan paha. Semuanya 210 ribu.

Bu Heri: Terima kasih, Pak. Ini uangnya.

Penjual: Uangnya 250 ribu. Ibu tidak mempunyai uang pas?

Bu Heri: Wah, tidak ada, Pak, memangnya tidak ada kembaliannya, ya?

Penjual: Iya, belum ada uang kembaliannya. Begini saja, Ibu membayar 200 ribu

dulu saja, sisanya besok ketika ibu belanja di sini.

Bu Heri: Oh, baiklah, kalau begitu. Besok sisanya akan saya berikan, Pak.


Penutup

Penjual: Iya Bu, tidak usah dipikirkan.

Bu Heri: Terima kasih, Pak.

Penjual: Ya bu. Salam untuk Pak Heri.

Bu Heri: Ya Pak.


2. Contoh Teks Negosiasi Pembelian Buku Novel di Sebuah Toko Buku Bekas


Orientasi

Anak: Permisi, selamat siang!

Penjaga: Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, Nak?

Anak: Saya sedang mencari novel Siti Nurbaya, apakah ada, Pak?

Penjaga: Sudahkah mencari di rak novel?

Anak: Sudah Pak, tetapi tidak ada.

Penjaga: Baiklah, saya coba carikan di gudang. Silakan tunggu di ruang tunggu, ya!

Anak: Baik Pak, terima kasih.

[Tak berapa lama kemudian.]

Penjaga: Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya.


Pengajuan

Anak: Berapa harga buku ini, Pak?

Penjaga: Rp. 58.000 saja, Nak.


Penawaran

Anak: Harga itu terlalu mahal untukku, Pak, bolehkan saya menawar?

Penjaga: Boleh, silakan saja.

Anak Rp 45.000 saja Pak?

Penjaga: Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.

Anak: Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap Bapak mau membantu. Ini untuk tugas sekolah saya.

Penjaga: Kalau harga serendah itu belum bisa, Nak. Bagaimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi.

Anak: Tapi uang saya hanya Rp 50.000.


Kesepakatan

Penjaga: Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000. Bagaimana?

Anak: Baiklah Pak! Saya beli bukunya.


Penutup

Penjaga: Ini bukunya.

Anak: Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya.

Penjaga: Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya.

Anak: Selamat siang, Pak.

Penjaga: Selamat siang.


Itulah contoh teks negosiasi yang lengkap beserta penjelasan strukturnya. Selamat belajar teks negosiasi detikers!




(faz/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads