10 Negara Rawan Bencana di Dunia, Indonesia Masuk Daftar?

ADVERTISEMENT

10 Negara Rawan Bencana di Dunia, Indonesia Masuk Daftar?

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 08 Feb 2023 16:30 WIB
Gempa berkekuatan M 7,8 mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023). Hingga kini, tim SAR terus berjuang siang-malam untuk mencari korban di reruntuhan bangunan.
Dahsyat kekuatan gempa di Turki yang meruntuhkan bangunan-bangunan. Negara mana saja yang rawan bencana menurut WRR 2022? Foto: REUTERS/Umit Bektas
Jakarta -

Institute for International Law of Peace and Armed Conflict (IFHV), Ruhr University Bochum, Jerman dan BΓΌndnis Entwicklung Hilft mengeluarkan data risiko bencana alam dalam laporan World Risk Report 2022 pada September lalu. Data tersebut menunjukkan kawasan Asia dan Amerika merupakan wilayah rawan bencana. Bagaimana dengan Indonesia?

World Risk Index adalah data yang menunjukkan risiko bencana dari peristiwa alam yang ekstrim dan memberikan dampak negatif dari perubahan iklim khususnya untuk 193 negara di dunia anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Perhitungan risiko bencana itu dilakukan per negara yakni dengan menghitung rata-rata geometrik dua aspek yaitu keterpaparan dan kerentanan. Aspek keterpaparan mewakili sejauh mana masyarakat terbebani oleh dampak bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, kekeringan hingga kenaikan permukaan laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan kerentanan dibagi menjadi tiga poin utama yaitu penggambaran karakteristik struktural dan kondisi masyarakat yang mengalami kerusakan, tindakan masyarakat dalam menghadapi dampak negatif dari bencana alam dan strategi jangka panjang untuk mencapai perubahan dan dampak yang lebih buruk di masa depan.

Pada dasarnya, modul dan laporan ini memiliki fungsi sebagai pedoman bagi pemerintah negara setempat untuk mengidentifikasi tindakan agar terjadinya pengurangan risiko bencana alam. Di tahun 2022 organisasi World Risk Report berfokus pada proses digitalisasi.

ADVERTISEMENT

Sehingga konsep penilaian risiko terkait daftar negara yang rawan bencana bisa dihitung, dengan cara sebagai berikut.

Konsep Penilaian Risiko

Mengikuti dengan perkembangan zaman, digitalisasi telah menciptakan peluang baru dalam fase manajemen bencana. Menggunakan proses digital informasi penting akan tersedia dengan cepat sehingga analisis risiko dengan cepat pula dilakukan.

Dampaknya, tindakan pertolongan yang dibutuhkan korban juga akan semakin mudah dan cepat terlaksana.

Konsep penilaian risiko dalam World Risk Report didasarkan pada anggapan umum bahwa munculnya bencana tidak hanya bergantung pada seberapa parah bencana yang terjadi tetapi juga pada seberapa rentan masyarakat terhadap pengaruhnya.

Dengan demikian seperti yang dijelaskan sebelumnya, penelitian ini dihitung melalui World Risk Indeks dengan menghitung rata-rata geometrik dua aspek yaitu keterpaparan dan kerentanan.

Nantinya data yang telah dihitung dapat diwujudkan dalam teknologi digital ketika penanggulangan bencana. Bila dipetakan, ada tiga tahapan dalam proses terjadinya bencana.

Ketiganya yakni peringatan dini, peristiwa bencana alam terjadi dan bantuan darurat untuk korban.

Dalam proses peringatan diri, database yang dimiliki akan mengeluarkan sensor terkait terjadinya bencana. Setelah pengumpulan data dan evaluasi pemberitahuan akan terjadi di aplikasi, pesan singkat ataupun media sosial.

Bila bencana alam ekstrim terjadi, data yang tadi akan dianalisis risiko dan pencegahannya sehingga bisa berlanjut ke tahap pemberian bantuan darurat.

Bantuan darurat bisa dilakukan dengan pendaftaran korban secara digital, pemberian bantuan dan melakukan manajemen digital terkait rekonstruksi dan pemulihan korban.

Selain menjelaskan konsep penilaian risiko, World Risk Report juga memuat peringkat negara rawan bencana. Laporan 2022 adalah model terbaru yang telah diadaptasi sesuai terminologi PBB.

Tujuannya tentu sebagai langkah Pengurangan Risiko Bencana. Dengan demikian ada beberapa lingkup penilaian yang tertera dalam laporan yaitu:

- Risk (Risiko) yakni interaksi dari dua lingkup keterpaparan dan kerentanan. Risiko muncul ketika masyarakat tak memiliki kemampuan untuk mengatasi dampak negatif dari bencana alam.

- Exposure (Paparan) adalah sejauh mana populasi di daerah rawan bahaya terbebani dampak bencana alam.

- Vulnerability (Kerentanan) adalah kondisi masyarakat yang menjadi rentan terhadap kerusakan akibat peristiwa alam yang ekstrim.

- Susceptibility (Kerawanan) mengacu pada karakteristik struktural dan kondisi umum masyarakat yang meningkatkan kemungkinan masyarakat menderita kerusakan akibat bencana alam.

- Coping Capacities (Kapasitas untuk mengatasi) mengacu pada kemampuan dan langkah-langkah masyarakat untuk menghadapi dampak merugikan dalam bencana alam.

- Adaptive Capacities (Kapasitas adaptif) Mengacu pada proses jangka panjang dan strategi untuk mencapai perubahan antisipatif dalam masyarakat.

Ketika dihitung World Risk Indeks akan memberikan nilai rentang negara rawan bencana seperti:
Sangat rendah: 0.00 - 9.90
Rendah: 9.91 - 15.87
Medium: 15.88 - 24.43
Tinggi: 24.44 - 33.01
Sangat tinggi: 33.02 - 100.00

Daftar 10 Negara Rawan Bencana

Setelah dihitung, World Risk Report memberikan daftar 193 negara yang rawan akan bencana. 10 diantaranya memiliki nilai World Risk Indeks sangat tinggi rawan bencana yaitu:

1. Filipina
World Risk Indeks sebesar 46,82.

2. India
World Risk Indeks sebesar 42,31.

3. Indonesia
World Risk Indeks sebesar 41,46.

Jika dirinci untuk exposure Indonesia mendapatkan skor 39,89. Kemudian lingkup vulnerability dengan skor 43,10, adapun skor untuk susceptibility sebesar 33,48. Lalu yang terbilang tinggi adalah lingkup coping capacities dengan skor 50,67 dan adaptive capacities sebesar 47,19

4. Colombia
World Risk Indeks sebesar 38,37.

5. Mexico
World Risk Indeks sebesar 37,55.

6. Myanmar
World Risk Indeks sebesar 35,49.

7. Mozambique
World Risk Indeks sebesar 34,37.

8. China
World Risk Indeks sebesar 28,70.

9. Bangladesh
World Risk Indeks sebesar 27,90.

10. Pakistan
World Risk Indeks sebesar 26,75.

Adapun Turki yang baru-baru ini dilanda bencana alam berupa gempa bumi berada dalam 30 besar negara rawan bencana dengan skor 16,23 dalam data World Risk Report 2022. Gempa Turki berkekuatan magnitudo (M) 7,8 menewaskan hampir 8.000 orang. Gempa ini memiliki 2 sumber gempa utama yaitu Sesar Anatolia Utara dan Sesar Anatolia Timur.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads