Kondensator atau yang dikenal juga kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Kondensator memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan faktor lainnya yang berpengaruh, seperti dikutip di buku Penerapan Sistem Elektronika Daya oleh Anggara Trisna Nugraha.
Kondensator biasanya tersusun dari dua keping penghantar listrik yang dipisahkan menggunakan isolator listrik berupa bahan dielektrik. Masing-masing keping penghantar listrik diberi muatan listrik dalam jumlah yang sama tetapi berlainan jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif.
![]() |
Lantas, apa itu sebetulnya kondensator? Bagaimana cara kerjanya dan apa fungsinya? Simak berikut penjelasan lengkap mengenai kondensator dalam elektronika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Kondensator
Kondensator (kapasitor) adalah alat yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik di dalam medan listrik selama batas waktu tertentu, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik tersebut. Kapasitor dalam rangkaian elektronika biasa dilambangkan dengan huruf C, demikian dikutip di buku Elektronika Dasar oleh Drs Imam Muda.
Kondensator ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1971-1867. Satuan kondensator disebut Farad (F), diambil dari nama Michael Faraday. Satu farad = 9 x 1011 cm persegi, atau wujud dari luas kepingan tersebut.
Dari repository Unikom berjudul Kapasitor, untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farad adalah sangat besar sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasaran memiliki satuan:Β΅F, nF dan pF.
1 Farad = 1.000.000 Β΅F (mikro Farad)
1 Β΅F = 1.000.000 pF (piko Farad)
1 Β΅F = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
1 pF = 1.000 ¡¡F (mikro-mikro Farad)
1 Β΅F = 10-6 F
1 nF = 10-9 F
1 pF = 10-12 F
Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0.047Β΅F dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100pF.
Struktur sebuah kondensator terbuat dari dua buah plat metal yang dibatasi oleh bahan dielektrik, misalnya udara vakum, keramik, gelas, dan lain sebagainya.
Jika pada kedua ujung plat metal dialiri tegangan listrik, maka muatan listrik yang bernilai positif akan berkumpul pada suatu kaki elektroda. Pada saat yang sama, muatan listrik yang bernilai negatif akan berkumpul pada ujung kaki yang lain.
Muatan negatif tidak bisa mengalir ke kutub positif karena dipisahkan oleh bahan dielektrik, begitu pula sebaliknya muatan positif tidak akan mengalir menuju kutub negatif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, fenomena kondensator ini terjadi pada saat berkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan, demikian dikutip di Buku Ajar Listrik dan Elektronika Dasar Teknik Pertanian oleh Mareli Telaumbanua.
Fungsi Kondensator
Manfaat kondensator dalam rangkaian elektronika sangat dibutuhkan, terlebih untuk menghindari loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, menyimpan muatan atau daya listrik dalam rangkaian, menentukan panjang gelombang pada radio penerima, dan sebagai sebagai filter di dalam rangkaian catu daya atau power supply, demikian dikutip di buku Pintar Fisika Tanpa Bimbel, SMA X, XI, XII oleh Asih Novitasari, SSi
Jenis Kondensator
Berdasarkan kemampuan menyimpan muatan, kondensator dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kondensator dengan kapasitansi tetap dan kondensator dengan kapasitansi dapat diubah-ubah atau disebut juga kondensator variabel.
Berikut penjelasan mengenai kondensator tetap dan variabel, sebagaimana dikutip di buku Teknik Mekanik Mesin Industri SMK/MAK Kelas XII oleh Rina Fitriyani, SPd:
1. Kondensator Tetap
Berdasarkan bahannya, kondensator nilai tetap dibagi menjadi 6 macam. Keenam macam kondensator tersebut adalah:
a. Kondensator Keramik
Kondensator keramik adalah kondensator dengan isolator yang terbuat dari keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Jenis ini tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak balik dalam rangkaian elektronika. Pada umumnya nilai kondensator keramik berkisar antara 1 pF (picoFarad) sampai 0,01 mikro Farad.
Kondensator yang berbentuk chip umumnya terbuat dari bahan keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan elektronik yang dirancang makin kecil.
b. Kondensator Polyester
Merupakan kondensator yang isolatornya terbuat dari bahan polyester dengan bentuk persegi empat. Kondensator ini dapat dipasang terbalik dalam rangkaian elektronika (tidak memiliki polaritas arah).
c. Kondensator Kertas
Kondensator yang isolatornya terbuat dari bahan kertas dan pada umumnya nilai kondensator kertas berkisar antara 300 pf (picoFarad) sampai 4 mikro Farad. Jenis kondensator ini tidak memiliki polaritas atau dapat dipasang bolak balik dalam rangkaian elektronik
d. Kondensator Mika
Kondensator mika adalah kondensator yang bahan isolatornya terbuat dari bahan mika. Nilai kondensator mika pada umumnya berkisar antara 50 pF sampai 0,02 mikro Farad. Kondensator mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah
e. Kondensator Elektrolit
Merupakan kondensator yang bahan isolatornya terbuat dari elektrolit dan berbentuk tabung atau silinder. Kondensator jenis ini sering dipakai pada rangkaian elektronika yang memerlukan kapasitansi tinggi. Jenis ini memiliki polaritas arah positif dan negatif menggunakan bahan aluminium sebagai pembungkus sekaligus terminal negatifnya.
Pada umumnya nilai kondensator elektrolit berkisar dari 0,46 mikro Farad hingga ribuan mikro Farad. Biasanya pada kondensator elektrolit akan tertera nilai kapasitansinya, tegangan (voltage), dan terminal negatifnya.
Perlu diperhatikan adalah kondensator elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampaui batas kemampuan tegangan nya.
f. Kondensator Tantalum
Kondensator tantalum mempunyai polaritas arah positif dan negatif seperti halnya kondensator elektrolit. Bahan isolatornya juga berasal dari bahan elektrolit. Disebut dengan kondensator tantalum karena kondensator jenis ini memakai bahan logam tantalum sebagai terminal yang bermuatan positif.
Kondensator tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan kondensator elektrolit, dan juga memiliki kapasitansi yang besar dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil. Oleh karena itu, kondensator tantalum merupakan jenis kondensator yang berharga mahal
2. Kondensator Variabel
Kondensator variabel adalah kondensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur atau berubah-ubah. Secara fisik, kondensator variabel ini terdiri dari 2 jenis, yaitu adalah:
a. Trimmer
Kondensator trimmer adalah jenis kondensator variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga memerlukan alat semacam obeng untuk dapat memutar poros pengaturnya.
Trimmer terdiri dari dua plat logam yang dipisahkan oleh selembar mika dan juga terdapat sebuah baut yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah.
Trimmer dalam rangkaian elektronika berfungsi untuk menempatkan pemilihan gelombang frekuensi. Nilai kapasitansinya trimmer hanya maksimal sampai 100 piko Farad (pF).
b. VARCO (Variable Condensator)
Kondensator ini terbuat dari logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih gelombang frekuensi pada rangkaian radio. Nilai kapasitansinya berkisar antara 100 pF sampai 500 mikro Farad.
(nwk/nwk)