Sampah merupakan sisa-sisa kegiatan sehari-hari manusia atau dapat juga berupa proses alam yang berbentuk padat.
Sampah kerap kali mengacu pada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak memiliki manfaat bagi manusia setelah berakhirnya suatu proses kegiatan. Berdasarkan asalnya, sampah terbagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik.
Namun, dalam artikel ini, kita akan fokus mengulas sampah organik mulai dari pengertian, jenis, manfaat, contoh, hingga cara mengolahnya. Simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Sampah Organik
Dikutip di buku Ilmu dan Rekayasa Lingkungan oleh Dr Ir M. Natsir Abduh, sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati.
Sampah ini dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari. Misalnya, sampah rumah tangga yang sebagian besar sampahnya termasuk ke dalam bahan organik. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbang sampah organik seperti sayuran, buah-buahan, dan lain-lain.
Sampah organik merupakan jenis sampah yang mudah terurai melalui proses alami. Artinya, terurainya sampah organik bisa terjadi tanpa campur tangan manusia.
Sampah organik mudah diuraikan, karena sampah organik bisa diuraikan (degradasi) oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Oleh sebab itu, sampah organik kerap dimanfaatkan sebagai kompos maupun pupuk organik cair.
Jenis-Jenis Sampah Organik
Terdapat dua jenis dari sampah organik, yakni sampah organik kering dan sampah organik basah. Berikut penjelasannya, seperti dikutip di buku Ekonomi Sirkular Dalam Pengelolaan Sampah Sebagai Dukungan Terhadap Pariwisata Berkelanjutan oleh Zaenafi Ariani:
1. Sampah Organik Kering
Sampah organik kering termasuk sampah organik yang kadar airnya sedikit dan cenderung lebih lama terurainya dibandingkan sampah organik basah. Contohnya, dedaunan kering, ranting pohon, dan kayu.
2. Sampah Organik Basah
Sampah organik adalah sampah yang memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Inilah yang menyebabkan sampah organik menjadi cepat membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap. Contoh sampah organik basah, antara lain buah-buahan, sayur-sayuran, kotoran hewan, dan sisa makanan.
Contoh Sampah Organik
Berikut beberapa contoh sampah organik, seperti dilansir dari situs Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kab. Buleleng, di antaranya yaitu:
1. Sisa Buah dan Sayur
Sisa buah dan sayur menjadi salah satu kelompok sampah organik. Kulit atau biji dari buah maupun sayuran, biasanya langsung dibuang begitu saja oleh para pedagang atau menjadi hasil sampah rumah tangga.
Sifatnya yang mudah membusuk, menjadi alasan sisa buah dan sayur termasuk sampah organik. Contohnya, kulit pisang, kulit semangka, apel membusuk, jeruk busuk, tomat busuk, dll.
2. Sisa-sisa Makanan
Sisa-sisa makanan termasuk ke dalam golongan sampah organik karena memiliki sifat yang bisa didaur ulang kembali untuk dijadikan sebagai pupuk kompos. Sampah organik berupa sisa-sisa makanan biasanya banyak berasal dari sampah rumah tangga, seperti ampas kopi atau teh, cangkang telur, tepung bekas, kulit atau biji buah, sayuran layu, dll.
3. Kotoran Hewan dan Manusia
Kotoran hewan adalah salah satu sampah organik yang mempunyai manfaat yang cukup baik. Misalnya, kotoran sapi yang bisa dimanfaatkan menjadi biogas alam.
Di samping itu, kotoran manusia juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Namun, praktik ini memang jarang terdengar, karena terkadang kita jijik dengan salah satu contoh sampah organik ini.
4. Dedaunan
Dedaunan yang rontok jika tidak dilakukan perawatan tertentu, secara alami akan menjadi pupuk bagi tumbuhan di sekitarnya. Di sisi lain, daun juga bisa dimanfaatkan sebagai karya seni serta pupuk kompos yang dapat diperjualbelikan.
5. Kayu
Mungkin bagi sebagian orang, sampah kayu dianggap tidak berguna. Meski demikian, apabila sampah kayu berada di tangan orang yang kreatif, sampah kayu tersebut bisa dimanfaatkan sebagai karya seni maupun sumber energi terbarukan karena kayu mengandung selulosa.
Manfaat Sampah Organik
Berikut beberapa manfaat sampah organik, seperti dikutip di buku Motivasi Warga Untuk Hidup Sehat Dan Pemanfaatan Teknologi Berbasis Daring Menuju Desa Wisata oleh Edison Hatoguan Manurung:
1. Sampah Organik Untuk Kompos (Pupuk Organik)
Sampah organik semacam buah-buahan atau sayuran busuk dijadikan sebagai suatu hal yang berguna, diantaranya yakni pupuk kompos.
2. Tambahan Pakan Ternak
Sampah organik juga dapat dijadikan sebagai tambahan pakan untuk ternak. Bukan Cuma dimanfaatkan sebagai tambahan pakan bagi kambing, sapi, maupun ayam, sampah organik juga bisa diolah menjadi pelet untuk makanan ikan.
3. Biogas dan Listrik
Sampah organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia, limbah tempe, ataupun limbah tahu bisa dimanfaatkan sebagai bahan utama biogas sekaligus sumber listrik.
Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik
Sebagai contoh, kali ini akan dibahas cara membuat pupuk organik dari hasil pertanian yang tidak tercampur pakan hijauan, sebagaimana dikutip di buku Pemanfaatan Teknologi Biodigester dalam Pembuatan Pupuk Organik dan Biogas oleh Hamid Sakti Wibowo, berikut caranya:
1. Kotoran ternak segar dikeluarkan dari kendang dan dijemur hingga setengah kering. Penjemuran biasa dilakukan tiap hari
2. Hamparkan tipis-tipis kotoran tersebut dan timbun setiap hari di atasnya sambil diaduk-aduk hingga setengah kering
3. Kumpulkan dan tumpuk di tempat terpisah pada ruangan beratap
4. Kotoran ternak segar yang dicampur dengan bahan sisa pakan diaduk setiap 3-4 hari sekali. Lakukan selama 30 hari dan tambahkan starter 0,1% dengan cara dipercik-percik.
5. Tumpukan bahan yang setengah jadi, kemudian dicampur dengan kotoran sapi setengah kering dari luar dan diaduk. Hal ini dilakukan setiap hari
Pupuk yang telah jadi bisa langsung digunakan atau dikemas untuk dijual.
Itu tadi penjelasan informasi seputar sampah organik beserta contoh-contohnya. Detikers jadi paham bukan, apa saja manfaat dari sampah organik?
Simak Video "Hutama Karya Kembangkan Kompos dari Maggot di JTTS"
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)