Cara Kurangi Lupa dan Brain Fog Versi Ilmuwan Saraf

Cara Kurangi Lupa dan Brain Fog Versi Ilmuwan Saraf

Trisna Wulandari - detikEdu
Sabtu, 04 Feb 2023 13:00 WIB
Ilustrasi wanita melamun
Cara mengatasi brain fog dan pelupa versi ilmuwan saraf. Foto: Getty Images/Jasmina007
Jakarta -

Apakah detikers sehari-hari sering lupa dan mengalami brain fog? Sejumlah ilmuwan saraf merangkum kiat untuk mengurangi dampak suka lupa dan brain fog.

Brain fog adalah sebutan bagi kondisi sulit fokus, lambat memahami sesuatu dan cenderung bingung, pikiran 'kabur', pelupa, dan umumnya merasa lelah, seperti dikutip dari Live Science.

Istilah brain fog sendiri bukan istilah klinis. Ilmuwan saraf dari Yale School of Medicine Amy Arnsten menuturkan, ada beragam penyebab yang memicu kabut otak, termasuk kurang tidur.

Brain fog juga bisa disebabkan oleh kerusakan struktural dan fungsional ringan pada area otak di korteks prefrontal. Bagian otak ini terlibat dalam proses kognitif seperti perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena itu, brain fog juga memengaruhi kemampuan kognitif seseorang.

Untungnya, para ilmuwan saraf menilai brain fog umumnya dapat ditangani dicegah. Berikut caranya:

Cara Kurangi Brain Fog dan Pelupa

1. Istirahat Berkualitas

Jika penyebab brain fog yang sedang dialami adalah karena stres atau kurang tidur, Arnsten mengingatkan untuk memaksimalkan istirahat malam yang nyenyak. Saat tidur nyenyak, otak mendapat kesempatan untuk beristirahat dan pulih dari beban kerja sehari penuh.

Ilmuwan saraf Dr Tara Swart Bieber dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sloan mengatakan, hindari juga mengakses Instagram atau TV di jam tidur karena aktivitas ini bisa terlalu menstimulasi otak. Akibatnya, otak jadi belum terarah untuk istirahat, dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan, peregangan dari jari kaki hingga kepala sebelum tidur 8 jam bisa membantu tidur nyenyak.

2. Kurangi Gula Refinasi

Kekeruhan pikiran selanjutnya dikurangi dengan mengubah gaya hidup, seperti olahraga, pola makan yang mengurangi gula refinasi, dan merangsang pikiran dengan teka-teki.

Bieber menuturkan, banyaknya konsumsi gula refinasi seperti yang terkandung di soda membuat lonjakan gula di otak, lalu melandai. Kondisi ini memengaruhi bagian otak yang mengatur emosi dan fungsi kognitif hingga merasa lelah, mudah kesal, bingung, dan sulit mengambil keputusan.

3. Meditasi dan Kurangi Distraksi

Bieber menambahkan, meditasi setidaknya 12 menit per hari di malam hari dapat membantu seseorang mengurangi brain fog keesokan harinya. Meditasi juga dapat digantikan dengan aktivitas mindful seperti memasak dan berjalan kaki tanpa berbicara.

Ia menjelaskan, meditasi dan aktivitas mindfulness, ditambah mengesampingkan distraksi di kamar, mengambil napas dalam, dan memerhatikan apa yang sedang dipikirkan dapat membantu aliran oksigen ke otak, menjernihkan pikiran dari brain fog dan dampak lupa.



Simak Video "Dialami Indra Bekti, Simak Pengertian dan Gejala Perdarahan Otak"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/nwk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia