Bayi Manusia Berkembang Lebih Lambat dari Sebagian Hewan Lain, Mengapa?

Bayi Manusia Berkembang Lebih Lambat dari Sebagian Hewan Lain, Mengapa?

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 05 Feb 2023 18:00 WIB
Penyebab Bentuk Kepala Bayi Baru Lahir Lonjong, Apakah Bisa Kembali Normal?
Foto: Getty Images/iStockphoto/CokaPoka
Jakarta -

Sejumlah hewan di dunia ini lahir dengan lebih mandiri daripada yang lain. Banyak yang bisa menjaga diri mereka sendiri tanpa harus segera diawasi oleh orang tuanya setelah lahir.

Sebagai contoh, bayi penyu yang menetas di pasir pantai dapat menemukan jalan menuju laut. Contoh lainnya, bayi jerapah dapat berjalan sendiri dalam beberapa jam pascalahir.

Namun, tidak demikian halnya bayi manusia. Pada dua bulan pertama, bayi manusia tidak dapat mengangkat kepalanya tanpa bantuan.

Bayi manusia pun biasanya mulai berdiri pada usia 9 bulan. Mereka juga baru bisa menyempurnakan keterampilan bertahan hidup paling dasar seperti makan dan jalan sendiri setidaknya satu tahun berikutnya atau lebih.

Alasan Bayi Manusia Berkembang Lambat

Menurut ahli, waktu ekstra yang dibutuhkan bayi manusia adalah bagian dari pertukaran evolusi untuk mendapatkan otak yang dapat mengelola penalaran, komunikasi, dan interaksi sosial yang kompleks di samping kebutuhan fisik dan kemampuan tubuh dewasanya.

Menurut John Dumbacher, kurator ornitologi dan mamalia, hewan yang menghasilkan anak yang mandiri dilatarbelakangi oleh beberapa alasan biologis dan perilaku.

Sebagian hewan perlu supaya anak mereka dapat bergerak secepat mungkin karena orang tuanya terus bergerak dan anakan mereka perlu mengikuti atau bahkan menjauhi pemangsa. Spesies lain yang tidak banyak bergerak luas akan bersembunyi di sarangnya bersama anaknya.

Profesor Departemen Perkembangan Manusia di Cornell University, Marianella Casasola mengatakan proses perkembangan manusia yang panjang adalah sebuah kemewahan.

"Ada banyak perkembangan yang berlangsung di korteks prefrontal otak bahkan hingga awal masa dewasa," kata Casasola kepada Live Science.

Meski kelihatannya kemampuan fisik manusia baru lahir tertinggal dari hewan, periode ketidakberdayaan itu menghasilkan dampak kognitif yang substansial.

Casasola menyebut, sesuatu berevolusi dengan cara tertentu karena ada keuntungannya. "Tingkat pematangan yang lebih lama memungkinkan kita mengembangkan pemikiran yang jauh lebih kompleks," ujarnya.



Simak Video "Gambaran Mengerikan Wujud Manusia di Tahun 3000"
[Gambas:Video 20detik]
(nah/nah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia