Sumber sel punca atau stem cell selama ini diambil dari plasenta, jaringan tali pusat, sumsum tulang, hingga darah tepi. Peneliti Universitas Jember (Unej) mengembangkan sel punca dari jaringan rongga mulut.
Riset pengembangkan sel punca dari jaringan rongga mulut ini dilakukan para peneliti Unej yang tergabung dalam Laboratorium Kedokteran Molekuler, demikian dikutip dari laman Unej, dilansir Jumat (27/1/2023), ditulis detikEdu, Senin (30/1/2023).
Apa Itu Sel Punca?
Sel punca adalah sel yang belum memiliki fungsi khusus sehingga dapat mengubah, menyesuaikan, dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada.
Sementara menurut akun Instagram resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) @brin_indonesia, sel punca adalah sel yang memiliki kemampuan untuk memperbarui dirinya sendiri (self renewal) serta kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel. Karena belum terdiferensiasi, sel punca dapat menghasilkan sel yang terspesialisasi seperti sel otot jantung, sel darah, atau sel saraf.
Karena sifatnya tersebut, sel punca kerap digunakan sebagai bahan transplantasi dalam pengobatan medis. Misalnya digunakan untuk penyembuhan luka pada penderita diabetes dan penyakit lain yang merusak sel penyusun organ tertentu seperti patah tulang dengan gagal sambung, kelumpuhan anak, kelumpuhan akibat cedera, osteoarthritis, luka bakar, hingga jantung.
Alasan Pemilihan Sel Rongga Mulut Jadi Sumber Sel Punca
Alasan pemilihan rongga mulut sebagai basis riset sel punca karena lebih mudah diaplikasikan, tidak memerlukan prosedur yang rumit, sekaligus memanfaatkan bahan yang selama ini dinilai hanya sekadar limbah.
"Selama ini riset sel punca umumnya menggunakan sumsum tulang belakang atau tali pusat bayi sebagai sumber bahan riset," kata Kepala Laboratorium Kedokteran Molekuler, Dr drg Banun Kusumawardani.
Banun menambahkan, saat ini peneliti Unej di bidang kesehatan terus mengembangkan riset sel punca sebagai salah satu alternatif pengobatan penyakit degeneratif seperti diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya. Modal untuk melakukan riset sel punca sudah dimiliki Unej melalui laboratorium Center for Development of Advanced Science and Technology (CDAST) beserta penelitinya yang tergabung dalam Laboratorium Kedokteran Molekuler.
Saat ini, Laboratorium Kedokteran Molekuler yang berdiri mulai 2018 ini sudah mampu mengembangkan produk turunan dari sel punca. Laboratorium ini juga sudah memiliki alat untuk menyimpan hasil penelitian sel punca. Oleh karena itu, Laboratorium Kedokteran Molekuler Unej menjadi lokasi penelitian tidak hanya dosen dan mahasiswa Unej, tetapi juga peneliti dari Unair Surabaya, UGM Yogyakarta, USU Medan, dan perguruan tinggi serta lembaga penelitian lainnya.
Mengingat hingga saat ini pengobatan, terapi, dan standar pelayanan dalam penggunaan sel punca belum dirumuskan menjadi layanan standar dalam pengobatan di Indonesia, maka produk Laboratorium Kedokteran Molekuler masih lebih banyak di tataran riset. Saat ini, para peneliti berasal dari Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, FMIPA, dan FKIP.
"Mengingat ilmu biomedik dan biomolekuler sifatnya lintas disiplin. Umumnya peneliti yang bekerja di Laboratorium Kedokteran Molekuler Universitas Jember adalah mahasiswa Program Sarjana, Pascasarjana, dan Spesialis. Kami selektif menerima peneliti sebab untuk bisa melakukan penelitian di Laboratorium Kedokteran Molekuler maka mereka harus terlebih dulu mengikuti dan memperoleh sertifikat pendidikan dan latihan Good Laboratory Practice," pungkas Banun.
Beberapa hasil penelitian Laboratorium Kedokteran Molekuler Unej yang sudah dipublikasikan di antaranya Formula Media Kultur untuk Kultivasi dan Ekspansi Sel Punca yang Bersumber dari Jaringan Gingiva dan Ligamen Periodontal (Dental Journal, 2021), Formula Agen Krioprotektan untuk Penyimpanan Beku Sel Punca yang Bersumber dari Jaringan Ligamen Periodontal (Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences, 2022), dan Formula Agen Krioprotektan untuk Penyimpanan Beku Sel Punca yang Bersumber dari Jaringan Gingiva (Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences, 2023).
Simak Video "Seorang Wanita Berhasil Sembuh dari HIV Berkat Terapi Sel Punca"
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/twu)