Sosok Nefertiti, Permaisuri yang Dianggap Sangat Cantik dan Pernah Jadi Firaun

Nefertiti adalah salah satu tokoh sejarah Mesir kuno yang biasanya digambarkan sangat cantik. Dia adalah permaisuri Mesir kuno yang kemungkinan besar merupakan ibu tiri Raja Tutankhamun.

Nefertiti diperkirakan pernah memerintah sebagai firaun dengan haknya sendiri. Perempuan itu hidup selama dinasti ke-18 pada abad ke-14, meski tahun kelahiran dan kematiannya tidak pasti.

Nefertiti adalah istri dari Amenhotep IV yang kemudian mengubah namanya menjadi Akhenaten. Joyce Tyldesley, seorang Profesor Egyptology di University of Manchester Inggris dalam bukunya yang bertajuk Nefertiti: Egypt's Sun Queen mengatakan, Nefertiti jika diterjemahkan artinya adalah seorang wanita cantik telah tiba.

Direktur Museum Mesir dan Koleksi Papirus di Berlin State Museums, Friederike Seyfried pernah menuliskan dalam bukunya, mahkota mirip helm yang dikenakan Nefertiti biasanya digunakan untuk firaun atau Dewi Tefnut atau Hathor.

Diduga Menjadi Firaun 3 Tahun

Kesenian Mesir menggambarkan Nefertiti dengan perilaku-perilaku yang biasanya hanya ditunjukkan oleh firaun. Seorang profesor dari Clemson University, Elizabeth Carney pada salah satu publikasi ilmiahnya menulis, salah satu penggambaran Nefertiti adalah ketika mengeksekusi musuh.

Tidak jelas kenapa Nefertiti digambarkan seperti itu. Salah satu kemungkinannya adalah permaisuri lain memperoleh perlakuan serupa.

Selain itu, ada pemikiran bahwa pasca kematian Akhenaten, kekuatan Nefertiti menjadi begitu besar. Ini menjadikannya mampu memerintah sebagai firaun dengan haknya sendiri.

Catatan-catatan Mesir juga menyebut sosok bernama Neferneferuaten yang memerintah Mesir dalam waktu singkat. Diduga, nama yang dimaksud merujuk pada nama takhta Nefertiti. Di Mesir kuno, setelah menjadi firaun seorang penguasa terkadang memakai nama baru.

"Secara pribadi, saya yakin dia memerintah sebagai firaun dan nama takhtanya Neferneferuaten," ujar Athena Van der Perre, peneliti dari KU Leuven kepada Live Science.

Dia menyebut, Nefertiti setidaknya bertakhta selama tiga tahun. Meski begitu, tidak semua ahli setuju dengan anggapan ini.

Keberadaannya Belum Jelas

Nasib Nefertiti tidaklah jelas. Para ahli tidak yakin kapan dia meninggal dan muminya belum kunjung ditemukan. Sebuah tim yang dipimpin mantan Menteri Kepurbakalaan Mesir, Zahi Hawass sedang melakukan tes DNA untuk mengidentifikasi keberadaan mumi Nefertiti.

Dia menyebut kepada Live Science, salah satu mumi di KV 21, sebuah makam di lembah para raja bisa jadi adalah Nefertiti. Makam ini ditemukan pada 1817 dan punya dua mumi perempuan.

Namun, pada 2015 seorang egyptologist independen, Nicholas Reeves menerbitkan tulisan yang menyampaikan bahwa Nefertiti dimakamkan di makam Tutankhamun di sebuah ruangan yang kini tersembunyi di balik mural dan tidak ternilai harganya. Sayangnya, survei radar gagal menemukan bukti kuat soal penguburan tersembunyi itu.