Cek Jadwal Libur Hari Imlek 2023, Sejarah, dan Serba-serbi Perayaannya

ADVERTISEMENT

Cek Jadwal Libur Hari Imlek 2023, Sejarah, dan Serba-serbi Perayaannya

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 17 Jan 2023 07:30 WIB
Twibbon Imlek 2023 bisa digunakan untuk memeriahkan perayaannya tanggal 22 Januari. Hari Imlek diperingati oleh umat Konghucu setiap tahunnya.
Foto: Twibbonize/ilustrasi Imlek 2023
Jakarta -

Tahun Baru Imlek akan hadir dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan bahwa Tahun Baru Imlek dirayakan pada 22 Januari 2023. Lantas adakah cuti Hari Imlek 2023?

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang telah ditandatangani Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022 dan Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023, terdapat beberapa hari libur pada Januari 2023.

Selain tanggal merah Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili pada 22 Januari 2023, pemerintah juga telah menetapkan cuti bersama Tahun Baru Imlek 2023 yakni pada Senin, 23 Januari 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, untuk mengetahui informasi tentang tahun baru Imlek dan perayaannya, yuk simak rangkuman di bawah ini!

Sejarah Perayaan Imlek

Melansir laman China Highlights, perayaan Imlek diperkirakan sudah muncul pada 3.500 tahun yang lalu yakni masa Dinasti Shang pada 1600-1046 SM.

ADVERTISEMENT

Awalnya, orang-orang mulai mengadakan upacara pengorbanan untuk menghormati dewa dan leluhur pada awal atau akhir setiap tahun.

Namun kini, perayaan Imlek sudah berkembang dan ada sejumlah adat istiadat yang sudah ditinggalkan.


Adapun untuk di Indonesia, perayaan Imlek bermula dari kedatangan orang China ke Asia Tenggara pada abad ke-3 Masehi.

Pada masa itu, orang-orang China bermigrasi ke berbagai wilayah di Asia Tenggara untuk berdagang, salah satunya ke Nusantara.

Kedatangan orang China akhirnya berdampak pada perkembangan sistem kongsi, teknik kemaritiman, sistem moneter, teknik produksi, dan budidaya berbagai komoditas di Indonesia seperti gula, padi, tiram, udang, gara, dan lain-lain.

Migrasi orang China ke Nusantara di awal Masehi ini pun turut membawa budaya perayaan Imlek ke tengah masyarakat.

Perayaan Imlek Sempat Dilarang di Indonesia

Dikutip dari laman Pemerintahan Semarang Kota, selama kurun waktu 1965 hingga 1998, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum.

Hal ini berkaitan dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967. Saat itu, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto melarang segala hal yang berbau Tionghoa, termasuk tradisi tahun baru Imlek.

Baru pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, Inpres Nomor 14/1967 dicabut. Akhirnya, masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek sejak tahun 2000.

Kemudian Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 2002 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional.

Serba-serbi Perayaan Imlek di Indonesia

1. Kue Keranjang

Kue khas satu ini selalu muncul di perayaan Imlek. Kue keranjang dalam bahasa Mandarin disebut dengan Nian Gao atau Ti Kwe, yang diperoleh dari wadah cetakan kue yang berbentuk keranjang.

Di China ada kebiasaan untuk menyantap kue keranjang ini terlebih dahulu saat tahun baru dengan harapan mendapatkan keberuntungan dalam pekerjaan.

2. Jeruk Mandarin

Selain kue keranjang, makanan lain yang juga selalu ada dalam perayaan Imlek adalah jeruk Mandarin. Jeruk dalam bahasa Mandarin disebut 'chi zhe', 'chi' artinya rezeki dan 'zhe' berarti buah. Jadi, makna dari jeruk pada Imlek adalah buah pembawa rezeki.

3. Angpau

Angpau yang berbentuk amplop merah adalah yang selalu dinanti saat perayaan Imlek. Salah satu makna angpau adalah filosofi transfer kesejahteraan atau energi.

Transfer kesejahteraan dari orang mampu ke tidak mampu, dari orangtua ke anak-anak, dari anak-anak yang sudah menikah ke orangtua.

4. Barongsai

Perayaan tahun baru Imlek kurang lengkap jika belum ada barongsai atau tarian singa. Menurut kepercayaan, tarian barongsai ini memiliki makna untuk mengusir roh-roh jahat, karena mereka percaya jika monster, hantu, roh-roh jahat takut dengan suara keras.

Tak hanya tarian barongsainya saja yang memiliki arti, namun suara pukulan simbal, gong, gendang yang mengiringi tarian Barongsai memiliki makna membawa keberuntungan.

5. Festival Perayaan

Di beberapa daerah di Indonesia, ada juga perayaan Imlek yang cukup dikenal, antara lain Gelar Kirab dan Festival Kuliner di Semarang, Kuliner Khas China dan Wishing Tree Jakarta, Kelenteng Bernuansa Merah di Ciamis, 2000 Lampion di Palembang hingga Sembahyang di Klenteng Po Hwa Kong Lombok.

Nah, itulah informasi tentang jadwal libur hari Imlek 2023 dan serba-serbi perayaan Imlek. Selamat merayakan tahun baru Imlek detikers!




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads