Biasanya, tahun baru identik dengan bulan Januari tanggal 1. Namun ternyata, ada sejumlah negara yang justru merayakan awal tahun di tanggal dan bulan yang berbeda lho, detikers.
Warga umumnya menyesuaikan perayaan tahun baru dengan budaya dan kalender yang digunakan di lingkungan setempat. Perayaan tahun baru 1 Januari digelar karena negara tersebut mengadopsi kalender Gregorian.
Mengutip dari laman Edukasi Sains Antariksa LAPAN, kalender Gregorian menggunakan sistem solar atau syamsiah, yakni berdasarkan peredaran Bumi mengelilingi Matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalender Gregorian merupakan reformasi dari kalender Julian (365 seperempat hari) yang digagas oleh Julius Caesar pada 45 SM karena tanggal-tanggal Julian tidak sesuai lagi dengan musim.
Sementara itu, ada juga warga dunia yang mengadopsi kalender berbeda. Bahkan, beberapa umat beragama di Indonesia juga memperingati tahun barunya sesuai dengan sistem kalender yang digunakan masing-masing.
Macam-macam Tahun Baru di Berbagai Belahan Dunia
Jika Tahun Baru Hijriah umum diketahui, ternyata masih ada lho, tahun baru lainnya. Apa saja? Berikut pemaparannya.
1. Tahun Baru Nasional Thailand (Songkran)
Yang pertama yaitu Tahun Baru Nasional Thailand yang jatuh setiap tanggal 13 atau 14 April, ketika Matahari berada di konstelasi Aries secara sideris yang berarti bujur nol ekliptika sesuai dengan posisi Hamal di langit.
Tahun baru ini diperingati oleh warga Thailand dan bermula ketika Sang Buddha, yaitu Sidharta Gautama lahir pada 543 SM. Sebelum tahun 1888, Thailand memang mengadopsi kalender Buddhis sebagai kalender nasional mereka.
2. Tahun Baru Nepal (Swanti)
Tahun Baru Nepal jatuh pada sekitar awal Oktober sampai awal November. Sistem yang digunakan ialah lunisolar, artinya tanggal diperingati tahun baru selalu berbeda-beda setiap tahun, tetapi tetap dalam rentang yang sama.
Tahun baru tersebut diperingati oleh warga Nepal. Penomoran tahun dimulai sejak 879 Masehi atau disebut sebagai epoh Nepal (Nepal Sambat).
3. Tahun Baru Rusia (Novy God)
Pada tahun 1492, Kekaisaran Rusia memperingati tahun barunya setiap tanggal 1 September dalam kalender Julian. Ini mengacu pada kalender Romawi Timur yang memperingati tahun barunya pada 29 Agustus dalam kalender Julian, ditambah dengan pergeseran 3 hari sejak Konsili Nikea II di tahun 325 Masehi.
Sejak tahun 1700, Kekaisaran Rusia mulai menerapkan kalender Gregorian. Namun, peringatan Natal tetap menggunakan kalender Julian.
Kala itu, Natal jatuh di tanggal 4 Januari atau tiga hari sebelum tahun baru Masehi. Oleh sebab itu, peringatan tahun baru di Rusia identik oleh pohon cemara yang dihias menyerupai Pohon Natal dan menyebutnya sebagai Pohon Tahun Baru.
4. Tahun Baru Mongolia (Tsaagansar)
Tahun Baru Mongolia diperingati sekitar bulan Februari, tepatnya pada fase Bulan baru. Tsaagansar juga bisa diperingati beriringan dengan Xincia dengan selisih 1-2 hari, seperti di tahun 2013, 2014, 2016, hingga 2022.
Penamaan tahunnya sendiri sama seperti Imlek, yang berarti menggunakan shio dan lima elemen.
5. Tahun Baru Tibet (Losar)
Tahun Baru Tibet diperingati pada fase Bulan baru ketika Matahari berada di konstelasi Pisces secara tropis, sekitar tanggal 20 Februari sampai 20 Maret. Terkadang, Losar juga dapat diperingati secara bersamaan dengan Xincia.
Penomoran tahun dimulai sejak 127 SM ketika Kaisar Nyatri Tsenpo berkuasa di era Dinasti Yarlung. Tahun baru ini diperingati oleh umat Buddha di Tibet.
Nah, itulah berbagai macam tahun baru di sejumlah negara. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan detikers ya!
(aeb/twu)