Memahami Ciri-ciri Jamur dan Cara Hidupnya

ADVERTISEMENT

Memahami Ciri-ciri Jamur dan Cara Hidupnya

- detikEdu
Kamis, 12 Jan 2023 12:00 WIB
Sekelompok jamur Ordinary Sulfur Heads hidup di pangkal pohon.
Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto/Memahami Ciri-ciri Jamur dan Cara Hidupnya
Jakarta -

Jamur (fungi) biasa dikenal dengan nama kapang atau cendawan. Jamur banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, misalnya dimanfaatkan dalam industri makanan dan minuman, bahan obat-obatan, atau sumber lemak dan glikogen.

Pada ekosistem, jamur merupakan organisme yang berperan sebagai pengurai (dekomposer) yang baik, selain bakteri. Jamur dapat menguraikan sampah-sampah yang kaya akan bahan organik. Tanpa bantuan jamur, kemungkinan besar permukaan bumi akan dipenuhi sampah.

Namun demikian, tidak sedikit pula jamur yang mendatangkan penyakit karena bersifat parasit pada tanaman budidaya, hewan ternak, bahkan pada manusia. Selain itu, ada beberapa jenis jamur yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain. Demikian dikutip di buku Biologi Interaktif Kls X IPA oleh Wijaya Jati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu, jamur tidak berklorofil sehingga tidak dapat menyediakan makanan sendiri. Lalu, bagaimana cara jamur hidup? Untuk penjelasan selengkapnya, berikut simak artikel di bawah ini.

Ciri-ciri Jamur

Berikut adalah ciri-ciri jamur, seperti dikutip di buku Pasti Bisa Biologi untuk SMA/MA Kelas X oleh Tim Ganesha Operation:

ADVERTISEMENT

1. Termasuk organisme eukariotik dan hampir semua bersel banyak. Berdasarkan morfologinya, jamur dibedakan atas khamir/yeast (bersel satu), kapang/molds (berbentuk benang), dan cendawan/mushroom (berbentuk seperti payung).

2. Selnya tidak mengandung pigmen fotosintetik sehingga bersifat heterotrof. Makanan dicerna dengan cara mensekresikan enzim hidrolitik yang dapat menguraikan molekul organik kompleks (substrat) sehingga dapat diserap.

3. Tidak mempunyai akar, batang, dan daun sehingga disebut talus

4. Habitat di tempat yang kaya akan organik, lembab, agak asam, dan kurang cahaya

5. Tubuh jamur terdiri atas benang-benang yang disebut hifa.

6. Hifa yang bercabang-cabang akan membentuk miselium.

7. Hifa yang tidak bersekat (hifa koenositik) menyebabkan inti sel menyebar ke protoplasma.

8. Dinding sel tersusun atas zat kitin.

9. Reproduksi secara aseksual (pembelahan sel, pembentukan tunas/kuncup, fragmentasi, pembentukan spora aseksual) dan seksual (konjugasi, pembentukan spora seksual).

Cara Hidup Jamur

Mengutip di buku Biologi Jilid 1 oleh Diah Aryulina, jamur hidup menyerap zat organik dari lingkungannya. Sebelum diserap, zat organik kompleks akan diuraikan menjadi zat organik sederhana oleh enzim yang dikeluarkan jamur.

Penguraian atau pencernaan zat organik di luar sel atau tubuh jamur ini disebut sebagai pencernaan ekstraseluler. Bahan organik yang diserap selain digunakan langsung untuk kelangsungan hidupnya, juga ada yang disimpan sebagai cadangan makanan dalam bentuk glikogen.

Jamur bersifat heterotrof atau memperoleh zat organik dari hasil sintesis organisme lain. Zat organik dapat berasal dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup atau dari organisme hidup. Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur bersifat saprofit, parasit, dan simbiosis mutualisme.

1. Jamur Saprofit

Jamur yang bersifat saprofit memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan yang tidak hidup. Misalnya, serasah (ranting-ranting dan daun yang telah gugur dan melapuk), pakaian, dan kertas.

Jamur dengan sifat ini mempunyai peranan sangat penting dalam ekosistem, yaitu sebagai pengurai (dekomposer) sisa-sisa organisme untuk mengembalikan unsur zat hara ke dalam tanah.

Tanpa adanya dekomposer, elemen-elemen penting bagi tumbuhan, seperti karbon, nitrogen, dan elemen lainnya akan terakumulasi di dalam bangkai dan sampah organik sehingga tidak akan tersedia nutrien organik bagi tumbuhan untuk hidup.

Contoh jamur yang berperan sebagai dekomposer adalah Pilobolus yang menguraikan sampah organik berupa kotoran hewan dan jamur kuping yang hidup di kayu. Demikian dikutip di buku Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Reading Questioning & Answer (RQA): Materi Jamur (Kingdom Fungi) untuk Peserta Didik SMA/MA/Sederajat Kelas X oleh Layyinatul Luyunah.

2. Jamur Parasit

Jamur yang bersifat parasit memperoleh zat organik dari organisme lain. Jamur dengan sifat ini merugikan organisme inangnya karena dapat menyebabkan penyakit (patogen).

Tumbuhan merupakan organisme yang mudah terkena penyakit yang disebabkan oleh jamur. Dengan demikian, organisme yang banyak diserang oleh jamur bersifat parasit adalah tumbuhan.

Beberapa jamur parasit menyerang tanaman pangan dan dapat menyebabkan racun bagi manusia yang mengonsumsi. Contohnya, jamur Claviceps purpurea dari divisi Ascomycota yang dapat menyebabkan penyakit pada pembungaan tanaman gandum.

Penyakit yang disebabkan jamur tersebut membentuk struktur berwarna ungu yang disebut ergot. Ergot mengandung substansi yang beracun bagi manusia dan hewan ternak.

Ergot ini apabila dikonsumsi dapat menyebabkan kelemanyuh (penyakit yang disebabkan oleh matinya jaringan tubuh), kejang saraf, sensasi terbakar, halusinasi, dan gila sementara atau gangguan jiwa sementara.

Meski berbahaya, ergot dapat digunakan untuk keperluan medis. Melalui ekstrak jamur yang mengandung ergot ini, dalam dosis rendah dapat membantu penderita yang mengalami tekanan darah tinggi dan mampu menghentikan pendarahan ibu hamil.

Berikut adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh jamur, seperti dikutip di buku Biologi Kelompok Pertanian oleh Deden Abdurahman:

a. Candida albicans

Menyebabkan penyakit pada manusia yang disebut kandidiasis. Penyakit ini menginfeksi selaput lendir mulut, vagina, dan saluran pencernaan. Infeksi yang lebih gawat dapat menyerang jantung (endocarditis), darah (septisemia), dan otak (meningitis).

b. Filobasidiella neoformans

Penyakit kriptokokosis, yaitu infeksi mikotik yang melibatkan aliran darah dan juga paru-paru, sistem saraf pusat, dan organ lain.

c. Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus

Jamur ini mampu menyekresikan senyawa beracun yang disebut aflatoksin. Aflatoksin ini bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.

3. Jamur Simbiosis Mutualisme

Jamur dengan sifat simbiosis mutualisme, hidup saling menguntungkan dengan organisme inangnya. Contohnya, jamur yang bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk lumut kerak (lichen).

Jamur membantu ganggang menyerap air dan mineral, sedangkan ganggang akan menyediakan bahan organik hasil fotosintesisnya bagi jamur. Contoh lain adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza. Jamur akan meningkatkan penyerapan air dan mineral dari tanah oleh akar tumbuhan.

Nah itu dia detikers penjelasan tentang cara hidup jamur dan ciri-cirinya. Semoga bisa menambah wawasan ya detikers!




(Putri Tiah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads