Mengapa Kita Tidak Punya Bulu Lebat Seperti Nenek Moyang Manusia?

Mengapa Kita Tidak Punya Bulu Lebat Seperti Nenek Moyang Manusia?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 11 Jan 2023 20:00 WIB
Wujud Nenek Moyang Manusia
Foto: Reuters/Ilustrasi nenek moyang
Jakarta -

Bulu menjadi salah satu ciri khas mamalia. Namun, beberapa mamalia juga ada yang tanpa bulu lebat seperti lumba-lumba, tikus mondok, gajah, dan tentu saja, manusia.

Banyak ilmuwan percaya bahwa nenek moyang manusia juga memiliki banyak bulu. Menurut sebuah studi, di antara mamalia yang relatif tidak berbulu, manusia termasuk dalam kategori unik karena masih bisa menjadi berbulu.

Peneliti percaya, gen-gen bulu yang ada sejak nenek moyang sudah 'dimatikan' begitu saja dalam evolusi.

Evolusi Bulu pada Mamalia

Ahli genetika University of Pittsburgh, Amanda Kowalczyk dan timnya meneliti hampir 20.000 gen pengkode dan 350.000 gen pengatur yang dibandingkan dengan 62 spesies mamalia berbeda.

Mereka menemukan mekanisme di balik perubahan paralel yang menakjubkan ini. Kemunculan kembali suatu sifat melintasi garis keturunan yang tidak terkait ini dikenal sebagai evolusi konvergen.

Dalam kasus mengapa akhirnya tidak berbulu, ia berevolusi secara mandiri setidaknya sembilan kali berbeda di sepanjang cabang pohon keluarga mamalia yang berbeda.

Efek Menipisnya Keberadaan Bulu atau Rambut

Proses seleksi untuk ketiadaan rambut ini sama beragamnya dengan spesies yang kehilangan bulu halusnya.

Bagi gajah, kehilangan rambut ternyata berfungsi untuk menghilangkan panas lebih cepat. Kemudian untuk mamalia laut, kehilangan rambut bisa menjadi lebih ramping, yang berarti lebih sedikit resistensi bergerak di dalam air.

Adapun bagi manusia, bulu berguna untuk termoregulasi atau penjagaan suhu internal dan pengurangan parasit.

Gen yang Menghilangkan Rambut

Terlepas dari perbedaan efek pada setiap mamalia ini, Kowalczyk dan timnya menemukan perubahan genetik pada spesies berbulu di mana sebagian besar muncul dari mutasi pada set gen yang sama.

Banyak dari gen pengumpul mutasi ini terkait dengan struktur rambut itu sendiri, seperti gen yang mengkodekan protein keratin yakni urutan yang mengatur perkembangan rambut.

"Karena hewan berada di bawah tekanan evolusioner untuk kehilangan rambut, gen yang mengkodekan rambut menjadi kurang penting," jelas ahli genetika University of Pittsburgh, Clark Nathan, dikutip dari Science Alert.

"Itu sebabnya mereka mempercepat laju perubahan genetik berdasarkan seleksi alam. Beberapa perubahan genetik mungkin bertanggung jawab atas kerontokan rambut. Yang lain bisa menjadi kerusakan tambahan setelah rambut berhenti tumbuh," imbuhnya.

Sementara itu, manusia masih mempertahankan banyak gen pengkode bulu nenek moyang. Namun, pengatur pertumbuhannya dipercaya telah dimatikan dalam proses mutasi.



Simak Video "Belajar Sejarah dari Pameran Kampung Purba"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/faz)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia