Pertama Kali, 9 Kepala Buaya Ditemukan di Sisi Jenazah Orang Mesir Kuno

ADVERTISEMENT

Pertama Kali, 9 Kepala Buaya Ditemukan di Sisi Jenazah Orang Mesir Kuno

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 09 Jan 2023 08:30 WIB
Fosil buaya di pekuburan Mesir kuno
Foto: PCMA UW via IFLScience/Fosil buaya di pekuburan Mesir kuno
Jakarta -

Sejumlah arkeolog menemukan beberapa kepala buaya terkubur di pemakaman Mesir kuno. Para ilmuwan mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya reptil ditemukan dalam kuburan manusia.

Para ahli yang menemukannya merinci ada sembilan tengkorak buaya yang terbungkus kain. Seluruhnya ditemukan di antara reruntuhan pekuburan Theban di Lembah Asasif utara, dekat Luxor, tepi barat Sungai Nil.

Sebetulnya, ada banyak mumi buaya yang ditemukan di situs-situs Mesir kuno. Ada pula mumi anjing, kucing, singa, kuda, kambing, burung, dan sebagainya. Kendati demikian, para arkeolog menyakini bahwa ini adalah pertama kali ditemukannya kepala buaya yang tidak dimumifikasi, di pekuburan manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Analisis menyeluruh dalam salah satu reruntuhan (pekuburan) membuktikan bahwa kepala buaya ditempatkan di ruang pemakaman. Jadi, kepala-kepala buaya itu pasti diletakkan di sana selama upacara pemakaman empat ribu tahun lalu, pada periode Kerajaan Tengah," papar salah satu peneliti tersebut, Dr Patryk Chudzik dari Pusat Arkeologi Mediterania Polandia, dikutip dari IFLScience.

"Penemuan sisia-sisa makhluk sungai yang tidak dimumikan ini terbatas pada kepala dan kulitnya, sangat luar biasa. Faktanya, sisa-sisa reptil suci dikuburkan di katakomba yang disiapkan secara khusus," tambahnya. Sebagai informasi, katakomba menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ruang bawah tanah tempat makam atau persembunyian orang Kristen pada zaman Romawi.

ADVERTISEMENT

Buaya Muda Sungai Nil

Analisis lebih dekat terhadap kepala-kepala buaya ini menunjukkan bahwa mereka adalah buaya muda Sungai Nil atau Crocodylus niloticus. Fauna tersebut berukuran sampai 5 meter dari moncong sampai ekor.

Spesies tersebut adalah yang terbesar dan disebut paling berbahaya dari seluruh buaya di benua Afrika. Mereka dapat ditemukan di sebagian besar sub-Sahara Afrika.

Pekuburan tempat ditemukannya kepala buaya pertama kali digali pada 1922. Di sana terdapat dua kompleks kamar jenazah. Satu dikeringkan untuk Kanselir Khety, seorang pejabat tinggi di Istana Mentuhotep II (2055-2022 sebelum Masehi), dan satu lagi perdana menteri di istana Firaun.

Keduanya jelas memiliki status sosial yang tinggi. Kepala buaya yang dikuburkan di samping mereka menunjukkan harta berharga pada periode tersebut.

Meski demikian, para peneliti tidak yakin bahwa kepala buaya yang ditemukan itu ada hubungannya dengan kultus Sobek, dewa Mesir kuno yang digambarkan sebagai manusia berkepala buaya.

Selain itu, masih belum diketahui jelas kenapa kepala buaya dikubur bersama dengan jenazah-jenazah tersebut. Studi mengenai penemuan kepala buaya ini diterbitkan melalui jurnal African Archaeology dengan judul "A Crocodile Spirit, Crocodile-Faced: Discovery of Crocodile Remains in teh Early Middle Kingdom Tombs of the North Asasif Neecropolis in Western Thebes (Egypt)".




(nah/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads