Katalis adalah sebuah senyawa yang bisa mempengaruhi kecepatan reaksi. Namun, setelah reaksi berlangsung ataupun selesai, zat tersebut dapat kembali ke wujud semula dalam jumlah yang sama atau tetap. Sehingga katalis ini berfungsi untuk mempercepat berlangsungnya reaksi, namun tidak ada perubahan yang terjadi seperti yang dikutip dari buku IPA Kimia Jilid 1 Kelas VII oleh Lutfi.
Definisi Katalis
Pengertian selengkapnya mengenai katalis, mengutip buku Kinetika Kimia oleh Rusman, adalah zat yang mempercepat laju reaksi dengan tidak mengalami perubahan kimia, dengan cara menurunkan energi aktivasi (Ea). Selain mempercepat, katalis juga bisa memperlambat laju reaksi yang kemudian disebut dengan istilah inhibitor.
Dalam buku Kimia Dasar oleh Estiningsih Tri Handayani, sifat dari katalis sendiri yaitu selektif. Apabila dalam satu reaksi ada salah satu produk yang hasil reaksinya memiliki sifat katalis, maka disebut sebagai autokatalis. Ciri reaksi yang khas dari katalis sendiri biasanya reaksi berlangsung lambat, namun lama kelamaan akan semakin cepat karena jumlah katalisnya semakin banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fungsi Katalis
Mengutip sumber lain dalam Rangkuman Rumus Matematika, Fisika, dan Kimia oleh Redaksi Kawan Pustaka, fungsi dari katalis yaitu memberi jalan baru dari suatu reaksi kimia, sehingga reaksi zat tersebut bisa lebih cepat. Dalam buku Kinetika Kimiawi oleh, mempercepat laju reaksi sendiri, pengaruh katalis terkait dengan energi pengaktifan reaksi (Ea).
Dijelaskan juga bahwa katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi akan memberikan suatu mekanisme reaksi alternatif dengan nilai Ea yang lebih rendah, dibandingkan nilai Ea yang beraksi tanpa katalis. Semakin rendah nilai Ea maka semakin banyak partikel yang memiliki energi kinetik yang cukup.
Cara Kerja Katalis
Mengutip buku Estiningsih Tri Handayani di atas, cara kerja katalis adalah mempercepat reaksi dengan menurunkan energi aktivasi, energi dari pengaktifan merupakan energi minimum yang diperlukan untuk memutuskan ikatan molekul yang bereaksi.
Katalis mempercepat reaksi dengan menyediakan jalur alternatif yang memiliki energi lebih rendah. Ketika energi aktivasi diturunkan, maka akan lebih banyak tumbukan yang menyediakan energi yang cukup bagi reaktan untuk membentuk produk. Nah selama reaksi, katalis tidak dapat berubah atau dikonsumsi.
Jenis-Jenisnya
Masih mengutip referensi yang sama di atas, berikut ini adalah jenis-jenis katalis:
- Katalis homogen, merupakan katalis yang satu fase dengan zat yang katalis.
- Katalis heterogen, yaitu katalis yang tidak satu fase dengan pereaksi.
Contoh katalis dan kegunaannya
Dijelaskan dalam buku oleh Lutfi di atas, berikut ini adalah contoh-contoh katalis dan juga kegunaannya.
1. Besi
Biasanya, besi digunakan dalam pembuatan amonia dari gas nitrogen dan hidrogen. Amonia sendiri digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk dan asam nitrat.
2. Platina
Platina digunakan dalam reaksi antara amonia dan udara, yang membentuk nitrogen monoksida dan juga air. Reaksi ini merupakan salah satu tahap dalam pembuatan asam nitrat.
3. Vanadium oksida
Kemudian katalis jenis ini, digunakan dalam reaksi pembentukan belerang trioksida dari belerang dioksida dan oksigen. Reaksi ini merupakan contoh dalam tahap pembuatan asam sulfat.
4. Katalis biologi
Selain dalam fisika, katalis juga ada dalam biologi, yaitu enzim. Enzim ini hanya dapat bekerja dengan baik dalam kondisi tertentu, seperti pada suhu dan tingkat keasaman yang spesifik. Contohnya enzim amilase yang terdapat dalam air ludah, dia akan berhenti bekerja saat makanan masuk ke lambung, karena kondisinya yang terlalu asam.
Demikianlah pembahasan mengenai katalis baik dari pengertian, cara kerja, fungsi, jenis, dan contohnya yang dapat kita ketahui bersama. Semoga artikel ini bisa bermanfaat ya detikers!
(pal/pal)