Detikers pasti sering mendengar istilah retorika. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, retorika adalah keterampilan berbahasa secara efektif atau sebuah seni berpidato yang muluk-muluk dan bombastis.
Pengertian Retorika
Mengutip buku Retorika Dakwah dalam Perspektif Al-Quran oleh Drs H Suisyanto, MPd, retorika sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu rhetor, orator, teacher yang mana artinya adalah sebuah teknik bujuk rayu yang dilakukan secara persuasif untuk menghasilkan bujukan dengan karakter pembicara, emosional, atau argumennya. Retorika juga diartikan sebagai mengungkapkan atau menyampaikan suatu kasus lewat bertutur.
Berdasarkan sejarah pertumbuhan retorika sejak zaman Yunani kuno, ini menunjukkan bahwa retorika merujuk pada seni wacana, oratori, atau berpidato. Namun pengertian dari retorika berkembang seiring berkembangnya zaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhirnya sampai pada pengertian bahwa retorika adalah suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, baik lisan maupun tertulis yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik. Hal ini dikutip dari buku Diksi dan Gaya Bahasa oleh Gorys Keraf.
Tujuan dan Manfaat Retorika
Masih berdasarkan referensi yang sama, tujuan retorika di antaranya adalah persuasi, maksudnya adalah yakinnya penanggap penutur (pendengar) akan kebenaran dari topik yang dituturkan atau hal-hal yang dibicarakan oleh pembicara. Sehingga tujuan retorika adalah membina saling pengertian dan Kerjasama dalam menumbuhkan kedamaian dalam kehidupan masyarakat lewat kegiatan bertutur.
Berdasarkan sumber lain dalam buku Retorika: Seni Berbicara oleh Aristoteles yang diterjemahkan Dedeh Tri Handayani, retorika memiliki beberapa manfaat, antara lain yaitu:
- Pembicara secara retoris harus bisa membela kebenaran saat putusan perkara tidak berjalan sebagaimana mestinya.
- Mempertahankan diri dengan pendapat atau argumen melalui pembicaraan yang rasional dinilai lebih rasional daripada dengan kekuatan fisik.
Jenis-jenis Retorika
Retorika terdiri dari beberapa jenis, mengutip buku Pengantar Teori Komunikasi 2 oleh Turner, berikut adalah jenis-jenisnya:
1. Retorika Forensik
Jenis yang pertama ini merupakan jenis retorika yang berkaitan dengan kondisi di mana pembicara mendorong timbulnya rasa bersalah atau tidak bersalah dari khalayak. Contohnya adalah pidato di ruang pengadilan.
2. Retorika Epideiktik
Selanjutnya, jenis ini adalah jenis retorika yang berkaitan dengan memuji atau menyalahkan. Contohnya yaitu pidato seremonial.
3. Retorika Deliberatif
Terakhir, jenis retorika ini adalah jenis yang menentukan tindakan apa yang harus diambil oleh khalayak. Contohnya seperti pidato politis.
Itulah pembahasan mengenai retorika adalah seni berbicara dan pembahasan tentang apa pengertian, tujuan dan manfaat, serta jenis-jenisnya.
(nah/nah)