Ilmuwan telah berhasil membekukan terumbu karang terbesar di dunia, The Great Barrier Reef di Australia. Ternyata, ada alasan ilmuwan mencoba membekukan spesies terumbu karang ini.
The Great Barrier Reef adalah ekosistem terumbu karang terbesar di dunia dengan luas 2.253 km sepanjang utara Australia. Membuatnya sebagai salah satu ekosistem bawah laut terkaya di Bumi.
Meski demikian, ekosistem ini terancam. Dilansir dari Euro News, UNESCO sampai memasukkan The Great Barrier Reef sebagai
'Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa Terumbu Karang The Great Barrier Reef dalam Bahaya?
The Great Barrier Reef kini terancam oleh perubahan iklim. Bahkan ia telah mengalami empat peristiwa pemutihan dalam tujuh tahun terakhir. Salah satunya disebabkan oleh fenomena La Nina, yang membuat suhu lebih dingin.
Ilmuwan meyakini, cara terpenting untuk membantu terumbu karang adalah dengan menurunkan suhu global. Tetapi, para ilmuwan juga mencari teknologi baru untuk melestarikan karang.
Pada Desember ini, akhirnya para ilmuwan berhasil membekukan terumbu karang dengan teknologi terbarunya.
Cara Kerja Pembekuan Terumbu Karang
Ilmuwan menggunakan substrat bernama cryomesh untuk membekukan terumbu karang. Cryomesh ini didapuk bisa mengawetkan karang dengan baik dan dengan biaya produksi yang murah.
Dalam Reuters, ilmuwan sebelumnya sudah mencoba menerapkan cryomesh pada ekosistem terumbu karang yang lebih kecil di Hawaii. Namun, eksperimen itu gagal.
Kini para ilmuwan telah mengembangkan cryomesh baru dan sukses membekukan ekosistem terumbu karang terbesar di dunia, The Great Barrier Reef.
(nir/nwy)