Individualisme: Pengertian, Faktor, Dampak, dan Cara Mengatasinya

ADVERTISEMENT

Individualisme: Pengertian, Faktor, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Putri Tiah - detikEdu
Rabu, 21 Des 2022 10:30 WIB
Depressed sad young female standing in a dark tunnel
Ilustrasi Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix
Jakarta -

Individualisme merupakan istilah yang sudah tidak asing di telinga detikers. Individualis merujuk kepada sifat yang mementingkan diri sendiri dan mengingkari kodrat manusia sebagai makhluk sosial.

Untuk mengetahui lebih jelas seputar individualisme, simak artikel berikut di bawah ini.

Pengertian Individualisme

Sebagaimana dikutip dari buku Kajian Masyarakat Indonesia & Multikultural Berbasis Kearifan Lokal oleh Prof. Dr. M. Japar, M.Si, individualisme adalah suatu paham yang menekankan kemerdekaan individu dalam memperjuangkan kebebasan dan kepentingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang individualis juga menentang intervensi negara, badan, atau kelompok atas pilihan pribadi mereka. Dalam masyarakat individualis, kepentingan individu lebih dijunjung tinggi daripada kepentingan kelompok.

Masyarakat individualis pada umumnya, cenderung independen dan berorientasi pada diri mereka sendiri, berbeda dengan masyarakat kolektif yang lebih bergantung dan berorientasi kepada kelompok.

ADVERTISEMENT

Masyarakat individualis terbagi menjadi dua, yaitu masyarakat individualis horizontal dan individualis vertikal. Hal ini sebagai akibat adanya individualisme horizontal dan individualisme vertikal.

Individualisme horizontal memandang adanya kesetaraan setiap individu dalam suatu kelompok. Individu dengan individualisme horizontal yang tinggi selalu menghasilkan kreativitas dan berani mengambil resiko untuk gagal.

Sedangkan individualisme vertikal memandang bahwa setiap individu menciptakan hirarki dan status yang berbeda di dalam kelompok.

Faktor Penyebab Individualisme

Dikutip dari jurnal ilmiah berjudul Hunian Vertikal Monodualisme (Individualisme-Kolektivisme) oleh Hidayatul Reza, penelitian terbaru menyebutkan hanya segelintir saja yang sejak lahir memang menjadi individualis.

Selebihnya, orang kota menjadi individualis karena faktor eksternal yang membentuknya menjadi demikian. Faktor-faktor penyebab terjadinya individualisme adalah:

1. Pertumbuhan Ekonomi

Peningkatan perkembangan sosial ekonomi adalah prediktor yang sangat kuat untuk meningkatkan praktik dan nilai individualisme di suatu negara dari waktu ke waktu.

Misalnya, persaingan lapangan kerja yang semakin minim, mengakibatkan orang hanya peduli terhadap dirinya sendiri dan acuh kepada orang lain.

2. Globalisasi

Dimana perkembangan zaman serta teknologi yang semakin pesat dan semakin modern membuat seseorang dapat melakukan semuanya melalui teknologi tanpa harus berinteraksi serta bertatap muka dan bersosialisasi secara langsung.

3. Pekerjaan

Kesibukan warga kota dalam waktu yang cukup tinggi dapat mengurangi perhatian terhadap sesamanya. Apabila hal ini berlebihan akan menimbulkan sifat acuh tak acuh atau kurang mempunyai toleransi sosial.

Dampak Individualisme

Dilansir dari situs SMA Negeri 1 Manggar, perilaku individualisme memiliki berbagai dampak tertentu bagi kehidupan seseorang. Dampak positif dari perilaku individualisme adalah mengajarkan sikap mandiri serta percaya diri pada setiap tindakan yang dipilih.

Sedangkan beberapa dampak negatif individualisme adalah:

  1. Membuat manusia menjadi egois,
  2. Menurunkan kemampuan bersosialisasi
  3. Tidak bisa bekerja sama dalam tim atau kelompok
  4. Menganggap segala hal yang dilakukan selalu benar
  5. Hilangnya rasa solidaritas terhadap sesama

Meskipun, dampak negatif individualisme lebih banyak daripada dampak positifnya dan dapat mengganggu hubungan individu dengan antar individu lainnya. Namun, tetap ada cara untuk meminimalisir pengaruh buruk dari perilaku individualisme.

1) Berikut beberapa cara menghindari dampak negatif perilaku individualisme:

2) Memperhatikan lingkungan sekitar dan apabila ada yang seseorang yang membutuhkan pertolongan, jangan enggan untuk menawarkan bantuan

3) Berikutnya, jangan ragu untuk mencoba menjadi sukarelawan dan terlibat kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Misalnya, memberikan bantuan untuk korban bencana alam

4) Belajar untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.

Contoh Individualisme

Dikutip dari jurnal ilmiah Permasalahan Perkotaan Dan Kecenderungan Perilaku Individualis Penduduknya oleh Sumardjito, berikut contoh-contoh dari perilaku individualisme yang terjadi di kehidupan sehari-hari:

1. Kurangnya akrabnya antar tetangga pada suatu kompleks perumahan pada suatu komplek perumahan atau perkampungan, karena masing-masing orang telah sibuk dengan urusannya sendiri

2. Pemasangan pagar halaman depan yang dibuat sangat tinggi dan masif, mencerminkan ketertutupan, kecurigaan, kehati-hatian dan kurangnya "welcome" terhadap tamu yang akan berkunjung

Nah, itu dia seputar penjelasan mengenai sifat individualisme. Semoga menambah wawasan, selamat belajar ya, detikers!




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads