Piala dunia 2022 berakhir dengan kemenangan Argentina atas Prancis dengan 4-2. Jika kamu perhatikan, bola yang digunakan pada ajang bergengsi ini berbeda dengan bola yang biasa kita gunakan.
Bola yang kita kenal biasanya berwarna hitam dan putih. Pada bola hitam putih, bagian yang berbentuk pentagonal akan diberi warna hitam. Apa alasannya? Tambalan hitam ada untuk membantu para pemain untuk membidik belokan dan lintasan bola.
Berbeda dengan bola biasa, bola yang digunakan pada Piala Dunia 2022 tidak berwarna hitam putih. Bola bernama Al Rihla ini memiliki perpaduan warna merah, biru, kuning, putih, dan dilengkapi teknologi sensor di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jauh sebelum Al Rihla, bola piala dunia pertama terbuat dari kapas. Bagaimana sejarah bola pada piala dunia?
Sejarah Bola di Piala Dunia
Bola yang pertama kali digunakan pada piala dunia Italia tahun 1934 bernama Federale 102. Uniknya, bola ini bukan terbuat dari kulit, tapi kapas.
Barulah hingga tahun 1950, semua bola di piala dunia didesain agar tidak memiliki katup untuk mengatur tekanan udara. Oleh karena itu, bola yang dipakai pada piala dunia dapat memiliki tekanan udara, bentuk, ukuran, bahkan bobot yang berbeda.
Superball Duplo T, bola yang digunakan pada Piala Dunia FIFA 1950, kemudian datang dengan fitur terbaru. Superball Duplo T memiliki katup udara dan kemampuan mengatur tekanan udara di setiap bola yang digunakan.
Sejak saat itu, terjadi beragam inovasi pada bola piala dunia. Dalam laman resmi Olympics, salah satunya adalah bola bernama Azteca, bola yang digunakan di Meksiko 1986, adalah sepak bola sintetis pertama.
Namun bola pertama yang disebut sebagai bola resmi Piala Dunia FIFA adalah Telstar dari Piala Dunia FIFA Meksiko 1970. Telstar memperkenalkan desain sepak bola hitam dan putih ikonik yang menjadi terkenal di seluruh dunia.
Daftar Bola di Piala Dunia dari Masa ke Masa
- Uruguay 1930: Tiento, T-Model
- Italia 1934: Federale 102
- Prancis 1938: Allen
- Brazil 1950 : Superball Duplo T
- Swiss 1954: Swiss World Champion
- Swedia 1958: Top Star
- Chili 1962: Crack (Top Star)
- Inggris Raya 1966: Slazenger Challenge 4 Star
- Meksiko 1970: Telstar
- Jerman Barat 1974: Telstar Durlast
- Argentina 1978: Tango
- Spanyol 1982: Tango Espana
- Meksiko 1986: Azteca
- Italia 1990: Etrusco Unico
- Amerika Serikat 1994: Questra
- Prancis 1998: Tricolore
- Korea Selatan/Jepang 2002: Fevernova
- Jerman 2006: Teamgeist, Teamgeist Berlin (final)
- Afrika Selatan 2010: Jabulani, Jo'bulani (final)
- Brazil 2014 : Brazuca, Brazuca Final Rio (final)
- Russia 2018: Telstar 18, Telstar Mechta
- Qatar 2022:Al Rihla, Al Hilm (final)
Al Rihla dan Al Hilm, Bola di Piala Dunia Qatar 2022
Al Rihla adalah bola resmi Piala Dunia FIFA 2022. Al Rihla dalam bahasa Arab berarti 'perjalanan' dan desainnya terinspirasi oleh budaya, arsitektur, perahu ikonik, dan bendera Qatar.
Di final Piala Dunia FIFA 2022 antara Argentina dan Prancis, variasi bola baru bernama Al Hilm digunakan. Al Hilm diterjemahkan menjadi 'mimpi' dalam bahasa Arab.
Al Rihla dan Al Hilm memiliki desain yang serupa tetapi dengan profil warna yang sedikit berbeda. Dibuat secara eksklusif dengan tinta dan lem berbahan dasar air, Al Rihla dan Al Hilm disebut ramah lingkungan.
Kedua bola dilengkapi dengan teknologi mutakhir 'Connected Ball'. Selain itu teknologi sensor gerak yang mengirimkan data 500 kali per detik untuk membantu ofisial.
(nir/nwy)