Trofi Piala Dunia diangkat Lionel Messi usai timnas Argentina menang di final Piala Dunia 2022 melawan Prancis dengan tendangan penalti. Piala emas itu bergiliran diangkat para pemain Argentina, Minggu (18/12/2022).
Ada dua trofi Piala Dunia di dunia. Trofi pertama atau Trofi Jules Rimet dibuat seniman Abel Lafleur asal Prancis dari perak murni berlapis emas. Bagian dasarnya berupa batangan berwarna biru, dari batu semi mulia lapis lazuli.
Tingginya 35 cm, beratnya 3,8 kg. Di tiap sisinya dipasang lempengan emas. Nama negara pemenang diukir di lempeng tersebut tiap penyelenggaraan Piala Dunia, seperti dikutip dari laman Olympics.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trofi Piala Dunia pertama digunakan tahun 1930-1970 usai Presiden FIFA ketiga Jules Rimet memutuskan untuk memisahkan Piala Dunia dari ajang Olimpiade.
Trofi ini semula disebut Victory, lalu lebih umum disebut sebagai Coupe du Monde (kata bahasa Prancis yang artinya Piala Dunia). Pada 1946, trofi ini disebut juga Trofi Jules Rimet sebagai penghormatan padanya.
Fakta Trofi Piala Dunia
Dibawa Naik Kapal
Pada penyelenggaraan Piala Dunia perdana tahun 1930 di Montevideo, Uruguay, trofi Piala Dunia dibawa ke Uruguay dengan kapal Conte Verde.
Kapal Conte Verde, kapal penumpang Italia, saat itu juga mengangkut Jules Rimet bersama timnas Prancis, Rumania, dan Belgia, yang pada akhirnya mau bermain di Piala Dunia perdana.
Setelah diraih Uruguay pada Piala Dunia 1930, Italia memboyong Trofi Jules Rimet kembali pada 1934 dan mempertahankannya pada 1938 dengan berturut-turut memenangkan Piala Dunia.
Disembunyikan di Kotak Sepatu
Saking takutnya Trofi Jules Rimet rusak atau hilang selama Perang Dunia II, Wakil Presiden FIFA Ottorino Barassi diam-diam mengeluarkan trofi Piala Dunia tersebut dari lemari besi bank di Roma dan menyembunyikannya di kotak sepatu. Kotak itu lalu ia letakkan di bawah tempat tidurnya selama Perang Dunia II berlangsung.
Trofi Piala Dunia pertama itu aman tersimpan di bawah tempat tidur petinggi FIFA asal Italia tersebut hingga Perang Dunia II usai dan Piala Dunia kembali digelar pada 1950 di Brasil. Barassi juga ikut menyokong penyelenggaraan Piala Dunia 1950 di Brasil.
Batang Trofi Piala Dunia Diganti
Batang Trofi Jules Rimet dari batu lapis lazuli semula menjadi tempat memasang 4 sisi lempengan nama-nama pemenang Piala Dunia. Agar muat menampung lebih banyak nama pemenang, batang trofi ini diganti pada 1954, tepatnya di penyelenggaraan kelima Piala Dunia.
Trofi Piala Dunia Dicuri
Trofi Jules Rimet dicuri tanggal 20 Maret 1966, 4 bulan jelang Piala Dunia 1966 di Inggris. Saat itu, trofi Piala Dunia ini dipamerkan di Methodist Central Hall, Westminster sebagai bagian dari pameran perangko langka Sport With Stanley Gibbons Stampex.
Alih-alih mencuri perangko langka yang bernilai 3 juta pound sterling (Rp 57 miliar), pencuri tersebut menyabet trofi Piala Dunia yang saat itu berharga 30 ribu pound sterling (Rp 570 juta). Piala itu dibawa lari dari lemari pajangannya saat digelar kebaktian gereja Minggu di ruangan lain.
Seseorang bernama Edward Betchley, yang mengaku bernama Jackson, meminta tebusan 15.000 pound sterling (Rp 285 juta). Setelah mendapati dirinya diakali dengan uang palsu saat hendak mengambil tebusan, Betchley mencoba terjun dari mobil yang sedang melaju, tetapi tertangkap polisi.
Di tangan polisi, ia mengaku hanya sebagai perantara bagi orang berjulukan The Pole. Edward Betchley, yang sebelumnya juga sudah punya catatan pencurian kecil, dijatuhi hukuman 2 tahun penjara. Sementara itu, Trofi Jules Rimet hilang.
Trofi Piala Dunia Pertama Ditemukan Anjing
Trofi Jules Rimet ditemukan anjing collie hitam-putih bernama Pickles saat ia dan pemiliknya operator kapal tongkang di Thames bernama David Corbett berjalan-jalan di tenggara London, satu minggu kemudian.
Pickles mengendus paket dengan bungkusan koran dan tali di bawah mobil tetangga Corbet sementara pemiliknya menelepon di bilik telepon. Kendati skeptis dan takut isinya bom, Corbet membuka paket itu dan kegirangan karena menemukan Trofi Piala Dunia. Ia lalu mengabari istrinya yang tidak suka bola dan melapor ke kantor polisi.
Karena Pickles dan Corbett, kapten Inggris Bobby Moore dapat mengangkat Trofi Jules Rimet pada kemenangannya di Piala Dunia 1966.
Trofi Pertama Piala Dunia Hilang Selamanya di Brazil
Sayangnya, Trofi Jules Rimet dicuri lagi pada 1983 dari markas Konfederasi Sepak Bola Brasil di Rio Janeiro usai Brasil memenangkannya 3 kali.
Trofi asli Piala Dunia ini tidak pernah ditemukan lagi dan diklaim sudah dilebur menjadi batangan emas. Yang tersisa hanyalah bagian batang asli lapis lazulinya, yang ditukar pada 1954 dengan batangan lebih tinggi. Potongan in ditemukan pada 2015, tersimpan di ruang bawah tanah markas FIFA di Zurich.
Trofi Piala Dunia 1974-Sekarang
Kini, trofi Piala Dunia terbuat dari 6,175 kg emas 18 karat (75 persen). Bagian dasarnya berbentuk lingkaran berdiameter 13 cm dari 2 lapis perunggu.
Desain trofi Piala Dunia kedua dirancang seniman Italia Silvio Gazzaniga, berupa melengkung spiral dari dasar lingkaran, membopong bola dunia. Bagian dalamnya kosong atau berlubang.
Bagian alasnya bertuliskan kata Piala Dunia FIFA. Piringan ditambahkan untuk mengukir nama pemenang secara vertikal. Pada 2014, bagian ini diubah dan disusun ulang secara spiral agar muat lebih banyak nama pemenang.
Sejak Trofi Jules Rimet hilang, trofi Piala Dunia yang asli tidak diberikan pada pemenang. Piala ini hanya boleh disentuh beberapa orang terpilih, seperti kepala negara dan mantan pemenang Piala Dunia.
Sebagai gantinya, pemenang bisa menyimpan permanen replikanya dari perunggu berlapis emas. Nelson Mandela juga mendapat replika trofi Piala Dunia ini sebelum gelaran 2010 di Afrika Selatan.
(twu/nwk)