Hari Bela Negara 19 Desember adalah suatu peringatan yang didasari atas peristiwa sejarah yaitu Agresi Militer Belanda II yang terjadi pada tanggal 19 Desember 1948 seperti yang dikutip dari laman Kementerian Pertahanan.
Mengutip buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diterbitkan oleh Cv. Pusdikra Mitra Jaya, bela negara sendiri merupakan amanat konstitusi yang termaktub dalam pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yaitu: "setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara".
Kemudian pada Pasal 30 ayat (1) mengamanatkan bahwa "tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Dari kedua ketentuan tersebut dapat dipahami bahwa bela negara merupakan hak dan kewajiban konstitusional Warga Negara Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini berarti seluruh warga negara wajib untuk membela negara yang terkait dengan terwujudnya cita-cita bangsa ke depannya.
Sejarah Hari Bela Negara
Penetapan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara dilatarbelakangi terjadinya Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948. Belanda melancarkan serangan terhadap Kota Yogyakarta, sebagai Ibu Kota Indonesia saat itu.
Pada peristiwa itu Belanda juga menangkap Presiden Ir. Soekarno, Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta, Perdana Menteri Mr. Sutan Syahrir dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara tersebut menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Padang, Sumatera Barat.
Saat itu, Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno memberikan mandat penuh kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk menjalankan pemerintahan dengan membentuk dan mendeklarasikan berdirinya PDRI.
Terbentuknya PDRI tersebut merupakan salah satu tonggak sejarah yang sangat penting dalam menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). PDRI telah menunjukkan kepada dunia, bahwa eksistensi NKRI masih ada dan berdaulat
Mengutip referensi lain dalam buku Merawat Indonesia yang ditulis oleh Lukman Hakiem, setelah berpuluh-puluh tahun eksistensi PDRI tersebut seperti hilang dalam sejarah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian menetapkan tanggal pembentukan PDRI sebagai Hari Bela Negara yaitu pada 19 Desember.
Dalam sambutan perayaan puncak Hari Nusantara ke-7 tahun 2006, di Pelabuhan ASDP Teluk Bungus, Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat, 17 Desember 2006 lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut telah mengeluarkan Keputusan Presiden yang menetapkan tanggal 19 Desember sebagai hari bela negara.
"Ini untuk mengenang, betapa kita tidak pernah menyerah mempertahankan kemerdekaan. Dan untuk memberi tanda sejarah di Bukittinggi tanggal 19 Desember masih berkibar merah putih dan berdiri pemerintah RI," ujar SBY saat itu.
Link Twibbon Hari Bela Negara
Salah satu nilai dasar dari bela negara mengutip buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tadi, adalah dengan cinta terhadap tanah air. Rasa cinta yang tumbuh dari hati terdalam seorang warga negara akan berbeda-beda implementasinya.
Namun tujuannya tetap sama, yaitu menjaga keutuhan NKRI. Kalian juga bisa mengekspresikan wujud bela negara dengan turut meramaikan Hari Bela Negara dengan link twibbon berikut ini:
- Link twibbon 1:https://twibbon.link/en/Selamat-Hari-Bela-Negara.s!=129152.
- Link twibbon 2:https://twibbon.link/en/Selamat-Hari-Bela-Negara.s!=129143.
- Link twibbon 3:https://twibbon.link/en/Selamat-Hari-Bela-Negara.s!=129134.
- Link twibbon 4:https://twibbon.link/en/Selamat-Hari-Bela-Negara.s!=129125.
- Link twibbon 5:https://twibbon.link/en/Selamat-Hari-Bela-Negara.s!=129116.
- Link twibbon 6:https://twibbon.link/en/Selamat-Hari-Bela-Negara.s!=129107.
- Link twibbon 7:https://twibbon.link/en/Selamat-Hari-Bela-Negara.s!=129098.
- Link twibbon 8:https://twibbon.link/en/Selamat-Hari-Bela-Negara.s!=129089.
- Link twibbon 9:https://twibbon.link/en/Selamat-Hari-Bela-Negara.s!=1290710.
- Link twibbon 10:https://twibbon.link/en/Selamat-Hari-Bela-Negara.s!=12906
Nah itu dia pembahasan mengenai sejarah Hari Bela Negara 19 Desember serta link twibbon yang bisa digunakan untuk turut merayakannya.
(pal/pal)