Penemuan Ilmuwan: Semut Mampu Hasilkan 'Susu'

ADVERTISEMENT

Penemuan Ilmuwan: Semut Mampu Hasilkan 'Susu'

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 09 Des 2022 13:30 WIB
Berapa jumlah semut di muka Bumi? Sekitar 20.000 triliun, pahlawan lingkungan tak dikenal
Foto: BBC Magazine/ Ilustrasi Ilmuwan Temukan, Semut Mampu Hasilkan 'Susu'
Jakarta -

Para ilmuwan menemukan semut pada fase pupa yang mengeluarkan cairan semacam susu. Pada kondisi tersebut, semut-semut dewasa maupun larva semut lain pun ikut mengonsumsinya.

Kebiasaan ini menurut ahli penting untuk keperluan semut bisa bertahan hidup. Penelitian mengenainya diterbitkan dalam artikel ilmiah berjudul "The Pupal Moulting Fluid has Evolved Social Functions in Ants" dan dipublikasikan pada 30 November lalu melalui jurnal Nature.

Menyediakan Nutrisi bagi Semut

Salah satu peneliti, Orli Snir mengatakan dia pertama kali memperhatikan zat semacam susu itu saat mengisolasi kepompong semut, dikutip dari Smithsonian Magazine seperti diberitakan Joshua Sokol dalam New York Times.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepompong tersebut menghasilkan banyak cairan hingga mereka pun tenggelam di dalamnya.

Guna mengetahui apakah kepompong semut juga membuat cairan tersebut di sekitar semut yang lain dan apa yang terjadi padanya, maka Snir menyuntik kepompong dengan pewarna biru dan mengembalikannya ke koloni mereka. Demikian menurut Tim Vernimmen dari National Geographic.

ADVERTISEMENT

Dalam waktu 24 jam, para ilmuwan pun menemukan bahwa pewarna tersebut ikut melunturi usus semut dewasa dan larva. Ini mengindikasikan bahwa semut lain mengonsumsi susu tersebut.

Menurut Nature News, saat cairan tersebut dianalisis, para ilmuwan menemukan kandungan protein, asam amino, gula, dan vitamin. Mereka pun memperhatikan bahwa tanpa adanya 'susu' ini, pertumbuhan larva menjadi terhambat dan tingkat kelangsungan hidup mereka jadi rendah.

Maka cairan ini diperkirakan berfungsi seperti susu yang menyediakan nutrisi penting untuk semut yang sedang berkembang.

Para peneliti saat ini ingin mempelajari bagaimana 'susu' tersebut membentuk perilaku dan fisiologi semut dewasa dan larva semut.

Dikatakan dalam Times, susu kepompong semut juga diduga merupakan bagian dari alasan kenapa hewan ini menjadi serangga yang saling bergantung secara sosial.

"Saya pikir, kita akan mendapati banyak penelitian lain yang akan semakin mendukung riset kali ini," ujar pakar Biologi dari North Carolina State University, Adrian Smith kepada Times.




(nah/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads