Burung Ini Dapat Menjilat Tengkoraknya Sendiri, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Burung Ini Dapat Menjilat Tengkoraknya Sendiri, Kok Bisa?

Anisa Rizki Febriani - detikEdu
Rabu, 07 Des 2022 19:30 WIB
Burung kolibri, salah satu hewan yang menghabiskan hidupnya untuk makan.
Burung kolibri (Foto: Jason N. Paluck/CC BY-NC-SA Flickr)
Jakarta -

Detikers tahu burung kolibri? Burung ini ternyata dapat menjilat tengkoraknya sendiri lho. Mereka memiliki lidah yang panjang, bahkan ketika dijulurkan ukurannya mencapai dua kali panjang paruhnya.

Selain itu, ketika burung tersebut menyesap nektar bunga, lidahnya dapat bergerak keluar masuk sebanyak 12 kali per detik! Hebat bukan?

Nah, setelah burung kolibri selesai makan, tentu mereka membutuhkan tempat untuk menyimpan lidahnya yang panjang. Kira-kira, bagaimana caranya ya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Burung Kolibri Menyimpan Lidahnya

Melansir dari situs AZ Animals, burung kolibri memiliki cara yang unik untuk menyimpan lidahnya. Saking panjangnya, lidah mereka dapat membentang ke belakang hingga melewati tulang tengkoraknya.

Hal itu disebabkan oleh lidahnya yang memiliki struktur apparatus hyoid, dua tulang yang membungkus tengkorak dan menempel pada pangkal paruh atas burung kolibri.

ADVERTISEMENT

Struktur tersebut membuat burung kolibri mampu menjulurkan lidahnya dengan paruh tertutup karena adanya selubung plastik di antara laring dan pangkal lidahnya.

Lidah Burung Kolibri Bercabang

Hal unik lainnya yang dimiliki burung kolibri ialah lidahnya yang bercabang. Ketika mereka menyesap nektar, bukan paruhnya yang digunakan melainkan lidahnya.

Dalam bahasa Inggris, burung kolibri disebut sebagai hummingbird. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, humming artinya bersenandung.

Namun, hewan kecil ini tidak dapat bersenandung. Penamaan hummingbird didasarkan oleh suara dengung yang mereka hasilkan ketika sayapnya mengepak dengan cepat.

Burung Pelatuk Memiliki Kemampuan Serupa

Sama seperti burung kolibri, lidah burung pelatuk membentang hingga ke tengkoraknya. Namun, kemampuan ini berfungsi sebagai bantalan bagi otak mereka ketika burung tersebut mematuk permukaan yang keras.

Anatomi burung pelatuk dirancang khusus untuk melindungi otaknya ketika mematuk. Terlebih, sehari-hari mereka menghabiskan waktunya dengan mematuk kayu pohon.




(aeb/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads