NASA Prediksi Manusia Bisa Menetap di Bulan pada Dekade Ini

ADVERTISEMENT

NASA Prediksi Manusia Bisa Menetap di Bulan pada Dekade Ini

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 28 Nov 2022 14:30 WIB
The moon rises behind a corner tower along the outer walls of the Forbidden City during a lunar eclipse in Beijing, Tuesday, Nov. 8, 2022. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Foto: AP/Mark Schiefelbein/ Ilustrasi NASA Prediksi Manusia Bisa Menetap di Bulan pada Dekade Ini
Jakarta -

NASA telah memprediksi manusia bisa tinggal di Bulan dalam waktu lama pada dekade ini. Pemimpin pesawat luar angkasa Orion, Howard Hu mengatakan, misi tersebut akan membutuhkan dukungan berupa habitat.

Beberapa waktu lalu, NASA sendiri telah meluncurkan roket Artemis yang membawa serta pesawat luar angkasa Orion bersamanya.

Sebagaimana diberitakan oleh BBC beberapa waktu lalu, jarak antara Orion dari Bulan kini berjarak sekitar 134.000 kilometer atau kira-kira 83.300 mil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roket Artemis sendiri memiliki tinggi 100 meter dan diluncurkan dari Kennedy Space Center sebagai bagian dari misi NASA untuk membawa astronaut kembali ke satelit Bumi.

Akan Kembali ke Bulan setelah Apollo 17

Pada bagian atas roket Artemis, ada pesawat Orion yang tidak berawak, tetapi memuat maneken yang akan mencatat dampak penerbangan terhadap tubuh manusia.

ADVERTISEMENT

"Kami sedang mengerjakan program berkelanjutan dan pesawat tersebut akan membawa orang-orang yang akan mendaratkan kita kembali ke Bulan," kata Hu, dikutip dari BBC pada Senin (28/11/2022).

Dia menambahkan, jika misi kali ini sukses, maka penerbangan berikutnya akan disertai awak. Kemudian, akan diikuti dengan penerbangan ketiga di mana para astronaut akan mendarat di Bulan untuk pertama kalinya setelah Apollo 17 pada Desember 1972 50 tahun yang lalu.

Manusia Bisa Tinggal di Bulan Dekade Ini

Sementara, misi yang kini tengah berlangsung, menurut Hu berjalan dengan lancar. Salah satu fase paling kritis misi Artemis I adalah mengantarkan Orion kembali ke Bumi dengan aman.

Pesawat luar angkasa tersebut akan kembali memasuki atmosfer Bumi pada 38.000 kilometer/jam atau 32 kali kecepatan bunyi dan perisai bawahnya akan mendekati suhu 3.000 derajat celsius.

Setelah keamanan komponen dan sistem Artemis dites dan terbukti berjalan baik, Hu mengatakan bahwa rencana berikutnya adalah manusia tinggal di Bulan pada dekade ini.

Alasan mayor mengenai misi kembali ke Bulan adalah untuk memeriksa apakah ada air di kutub selatannya. Hu menjelaskan, air tersebut bisa dikonversi menjadi bahan bakar pesawat luar angkasa sehingga dapat menjelajah lebih lanjut ke yang lainnya, misalnya ke Mars.

"Kami akan mengirim orang dan mereka akan menetap di sana dan melakukan penelitian," ungkap Hu.

"Sangat penting bagi kami untuk mempelajari sedikit lebih jauh dari orbit Bulan dan melakukan langkah besar ketika pergi ke Mars," lanjutnya.

Hu menyatakan, Artemis mampu menyediakan platform yang berkelanjutan dan sistem transportasi yang mendukung NASA di luar angkasa.

Sebagai catatan, Orion diagendakan akan kembali ke Bumi pada 1 Desember 2022 mendatang.

Simak Video 'Orion NASA Catat Rekor Baru Jarak 270 Mil dari Bumi':

[Gambas:Video 20detik]



(nah/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads