Rudal adalah singkatan dari peluru kendali. Senjata ini berupa roket militer yang memiliki pengendali otomatis untuk menyasar targetnya.
Baru-baru ini, rudal jatuh di Polandia diduga sebagai milik Rusia. Belakangan, pihak Amerika Serikat (AS) menyebut rudal tersebut merupakan rudal yang ditembakkan Ukraina saat menghalau serangan rudal Rusia ke wilayahnya, seperti dikutip dari detikNews, Rabu (16/11/2022).
Sejarah Rudal
Rudal pertama kali digunakan Jerman pada Perang Dunia II sebagai pemilik kekuatan udara besar saat itu, seperti dikutip dari Komlekau Menjawab Tantangan, Menatap Masa Depan, Pengabdian Sepanjang Masa oleh Angkatan Udara dan Dinas Komunikasi dan Elektronika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudal dikembangkan pada tahun 1923 oleh peneliti asal Jerman bernama Herman Oberth. Ia awalnya mempelajari teori astronautica. Ia berasumsi, untuk mencapai luar angkasa, dibutuhkan kendaraan dengan daya dorong roket berbahan bakar padat.
Dari berbagai penelitian dan percobaan, ditemukan bahwa tenaga dorong roket dengan bahan bakar cair memiliki lebih banyak keuntungan. Salah satu hasilnya adalah peluru kendali atau rudal yang akhirnya menjadi dasar perkembangan roket motor berbahan bakar cair hingga saat ini.
Usai Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Rusia menjadi dua negara yang bersaing dalam mengembangkan berbagai jenis senjata rudal.Salah satunya adalah jenis rudal yang bisa dikendalikan dari darat ke udara.
Namun, rudal digunakan pada kondisi kritis saja. Karena itu, rudal disebut sebagai senjata pamungkas.
Di Indonesia, rudal merupakan unsur kekuatan pertahanan udara yang digunakan untuk melindungi, mempertahankan, dan menjaga keunggulan udara di suatu wilayah.
Jenis-jenis Rudal
1. SAM-75
Salah satu jenis rudal darat ke udara jarak menengah yang pernah dimiliki TNI Angkatan Udara adalah jenis SAM-75.
Rudal SAM-75 (Surface to Air Missile)-75 dibuat pertama kali pada tahun 1953 oleh pabrik Lavochkin OKB, Rusia. Rudal ini dirancang untuk menghancurkan target pada ketinggian menengah dan tinggi dengan sasaran target pesawat yang memiliki kemampuan manuver rendah, seperti pesawat pengebom dan mata-mata.
Ketangguhan rudal SAM-75 terbukti pada tanggal 1 Mei 1960 ketika pesawat mata-mata Amerika U-2 Dragon Lady dapat ditembak dan jatuh pada ketinggian 50.000 m, sementara pilotnya berhasil ditangkap.
2. Rudal Scud
SS-1 atau Scud A merupakan rudal balistik berbahan bakar cair yang menjadi dasar banyak desain rudal lainnya. Senjata ini semula dirancang berdasarka roket V-2 Nazi yang digunakan untuk menyerang London selama Perang Dunia II, seperti dikutip dari laman CSIS Missile Defense Project.
Rudal asal Uni Soviet ini kini masih digunakan di negara-negara lain sejak 1955. Sejumlah pemilik Scud yaitu Afghanistan, Ceko, Ukraina, Vietnam, Polandia, Korea Utara, dan Yaman. Rudal balistik jarak pendek ini memiliki hulu ledak nuklir dan kimia.
3. Rudal Balistik Antarbenua
Rudal balistik antarbenua(intercontinental ballistic missile/ICBM) adalah rudal yang mempunyai jangkauan sangat jauh (di atas 5.000 km - 12.000 km). Rudal ini dirancang untuk dapat membawa senjata nuklir. Kekuatan dan jangkauannya membuat rudal antarbenua ini dinilai sebagai senjata pertahanan strategis sejak pertama kali digunakan di AS pada 1959.
Dengan demikian, rudal adalah salah satu senjata perang yang masih digunakan hingga saat ini.
(twu/twu)