Saat berkumpul bersama teman, tentunya beragam interaksi muncul. Biasanya, candaan akan keluar untuk mencairkan suasana. Akan tetapi, candaan bisa mengarah ke pertengkaran atau perundungan, lho.
Sayangnya, perlakuan tersebut sering tidak disadari sebagai suatu hal yang salah. Padahal bila sampai terjadi perundungan, dampak yang akan terjadi sangat buruk baik bagi pelaku maupun korban.
Lantas, apa bedanya bercanda, sarkasme, konflik, dan perundungan? Ini bedanya melansir dari Direktorat SMP Kemdikbud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan Bercanda, Sarkasme, Konflik, dan Perundungan
1. Bercanda
Bercanda adalah salah satu bentuk komunikasi sehari-hari. Menurut situs Universitas Islam Indonesia (UII), meski bercanda kerap dipakai untuk menghibur teman, terdapat beberapa tata krama yang perlu dicatat.
Sesuatu dianggap bercanda jika:
- Semua orang menikmati dan bersenang-senang.
- Tidak ada yang tersakiti
- Semua dapat berpartisipasi dengan setara (tidak ada pihak yang lebih tersudut).
2. Sarkasme
Bentuk komunikasi selanjutnya adalah sarkasme. Menurut Modul Belajar Mandiri Bahasa Indonesia oleh Kemendikbudristek, sarkasme adalah sindiran yang sangat tajam dan kasar hingga kadang-kadang menyakiti hati.
Sesuatu disebut sarkasme jika:
- Beberapa kali terjadi
- Spontan dan tidak disengaja
- Dapat menyebabkan orang lain kesal atau tersakiti
- Kurangnya pemahaman etika dari pelaku
3. Konflik
Dalam Modul Sosiologi kelas XI oleh Kemdikbud, Konflik adalah istilah sosiologi berupa proses sosial antara dua orang atau lebih di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Sesuatu disebut konflik jika:
- Dua orang dengan kekuasaan yang seimbang bertengkar, beradu argumen, atau tidak sependapat.
- Kedua pihak sangat kesal namun saling berbagi tanggung jawab.
- Dapat ditemukan solusinya
4. Perundungan
Berbeda jauh dengan bercandaan, perundungan akan merugikan salah satu pihak. Perundungan adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun maya. Tindakan ini menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman, sakit, hati, dan tertekan.
Menurut data hasil Asesmen Nasional tahun 2021, sebanyak 24,4 persen peserta didik berpotensi mengalami insiden perundungan di satuan pendidikan Maka dari itu, setiap orang perlu mengetahui ciri-ciri perundangan.
Sesuatu disebut perundungan jika:
- Menunjukkan sikap agresif kepada seseorang yang berulang.
- Seseorang menyakiti orang lain dengan sengaja dengan tujuan mengontrol pihak yang disakiti.
- Pelaku perundungan akan menyalahkan korbannya.
- Korban ingin perundungan dihentikan, tetapi perundung tidak mau menghentikannya.
Nah, itulah perbedaan antara bercanda, sarkasme, konflik, dan perundungan. Semoga setelah mengetahui perbedaannya, detikers dapat lebih bijaksana ketika bersikap dan berinteraksi dengan orang lain, ya!
(nir/nwy)