Diksi adalah suatu pemilihan kata yang tepat dan selaras dengan penggunaan dalam menyampaikan sebuah gagasan atau cerita yang meliputi gaya bahasa, ungkapan, pilihan kata, dll, sehingga menimbulkan efek sesuai dengan yang diinginkan. Definisi tersebut dikutip dari buku Sukses Menulis Puisi oleh Silfy Zahratun Nisa dkk.
Dalam pemilihan kata, selalu membutuhkan diksi. Pemilihan kata atau diksi sangat penting untuk merangkai kata, penyesuaian dalam kalimat serta memberikan ekspresi pada kalimat penulis.
Dengan penerapan diksi yang tepat dapat menciptakan kalimat, paragraf, atau wacana menjadi efektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Diksi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian diksi adalah pilihan kata yang tepat dan sesuai untuk mengungkapkan suatu gagasan atau ide. Kegiatan memilih kata dilakukan dalam rangka mengungkapkan maksud dan tujuan suatu gagasan.
Adapun Gorys Keraf dalam buku Diksi dan Gaya Bahasa menyampaikan, diksi adalah kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Oleh sebab itu, penulis harus mampu memilih diksi tepat dan lazim sehingga penulis akan mendapatkan efek tertentu yang diharapkan ketika orang membaca karyanya. Apabila pemilihan diksi tidak tepat akan menyebabkan perbedaan makna dan pesan penulis tidak akan tersampaikan.
Diksi bisa mempengaruhi gaya bahasa yang berperan dalam terbentuknya suasana, kemenarikan, tingkat keresmian, kejujuran, hingga kesopanan suatu gagasan.
Dikutip dari laman SPADA Kemendikbud, diksi yang didukung dengan tanda baca pula yang tepat dapat menimbulkan nada kebahasaan , yaitu sugesti yang terekspresi melalui rangkaian kata yang disertai penekanan mampu menghasilkan daya persuasi yang tinggi.
Ciri-ciri Diksi
Dikutip melalui buku Apresiasi Puisi (Teori dan Aplikasi) oleh Zherry Putria Yanti dkk. Berikut diantaranya.
1. Digunakan untuk membedakan makna yang sesuai dengan gagasan, situasi maupun nilai pendengar atau pembaca
2. Pemilihan katanya tepat, agar bisa mengungkapkan gagasan atau hal yang diamanatkan
3. Memakai kata-kata yang ada di masyarakat, sehingga katanya bisa dimengerti
Fungsi Diksi
Berdasarkan sumber buku yang sama, berikut fungsi diksi diantaranya.
1. Mengungkapkan wujud gagasan yang tepat, sehingga bisa menyenangkan pendengar atau pembaca
2. Melambangkan gagasan atau ide yang diungkapkan secara lisan maupun tulisan
3. Mewujudkan komunikasi yang efektif
4. Menciptakan atmosfir yang kondusif
5. Untuk mencegah perbedaan persepsi (tanggapan) atau interpretasi (penafsiran).
Jenis-jenis Diksi
Dikutip dari jurnal Universitas PGRI Palangka Raya yang berjudul "Penggunaan Diksi Pada Wacana Sederhana" oleh Theresia Dessy Wardani, menurut Keraf (2010)
1. Berdasarkan Makna
a. Makna Denotatif
Makna denotatif adalah makna kata yang sesuai dengan makna konsep asalnya, tanpa mengalami perubahan. Makna ini didasarkan atas penunjukkan yang lugas pada sesuatu bersifat objektif
Contoh:
Β· Jepang adalah negara yang terletak di Asia Timur
Β· Kambing suka makan rumput
Β· Candi Prambanan merupakan situs sejarah yang berlokasi di Sleman, DI Yogyakarta
b. Makna Konotatif
Makna yang mengandung arti bukan sebenarnya dan biasanya mengandung nilai-nilai emosional. Contohnya:
Β· Setelah lulus kuliah, Abdul memilih untuk berprofesi sebagai kuli tinta. (Kuli tinta dapat diartikan sebagai penulis atau lebih spesifik sebagai wartawan dan bukan bermakna sebagai kuli yang sebenarnya.)
2. Berdasarkan Konteks
a. Kontek linguistik
Konteks linguistik mencakup konteks hubungan antara kata dengan kata dalam frasa atau kalimat. Memuncul pengertian tertentu akibat perpaduan antara dua buah kata.
Contoh: rumah ayah mengandung pengertian "milik", artinya rumah tersebut milik ayah
b. Konteks Non Linguistik
Konteks non linguistik mencakup dua hal, yaitu hubungan antara kata dan barang atau hal, dan hubungan antara bahasa dan masyarakat atau disebut juga konteks sosial.
Contohnya: buaya darat itu telah melahap semua harta bendanya, dan orang itu telah melahap semua harta benda kekasihnya.
3. Berdasarkan leksikal
a. Sinonim
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki persamaan makna
Contoh: pria dan laki-laki, pintar dan pandai.
b. Antonim
Antonim adalah dua buah kata yang maknanya berlawanan.
Contoh: kaya dan miskin, jantan dan betina.
c. Homofon adalah suatu kata yang memiliki makna dan ejaan yang berbeda dengan lafal yang sama.
Contoh: bank, bang.
d. Homograf adalah suatu makna yang memiliki makna dan lafal yang berbeda namun ejaannya sama.
Contoh: apel (apel merujuk pada buah dan apel yang merujuk pada upacara pagi).
e. Polisemi dan Homonimi
Polisemi yaitu bentuk kata mempunyai beberapa makna. Sementara, homonimi berarti dua kata atau lebih namun memiliki bentuk yang sama. Perbedaan dari polisemi dan homonim yaitu, polisemi maknanya masih saling berhubungan (berdekatan), sedangkan homonim maknanya tidak berhubungan.
Contoh Polisemi: kepala sekolah, kepala surat, kepala sakit (Kata kepala mempunyai makna lebih dari satu)
Contoh Homonim: Bulan (yang ada di kalender atau bulan yang merupakan satelit bumi).
Syarat-syarat Diksi
Kembali mengutip buku Apresiasi Puisi (Teori dan Aplikasi) yang ditulis Zherry Putri Yanti dkk. Berikut syarat-syarat penggunaan diksi.
1. Ketepatan memilih kata ketika memilih menyampaikan suatu gagasan.
2. Pengarang juga mempunyai kemampuan untuk membedakan tepat makna berdasarkan gagasan yang hendak disampaikan. Serta mempunyai memiliki kemampuan untuk menemukan bentuk pas dengan situasi nilai rasa para pembaca
3. Dapat menguasai berbagai kosakata serta mampu memanfaatkan kata menjadi suatu kalimat yang jelas, mudah dimengerti dan lebih efektif
(pal/pal)