Kebiasaan lupa terhadap sesuatu kenyataannya tak hanya dialami oleh orang tua. Anak muda pun kerap kali mengalami hal ini.
Penyebab mudah lupa dapat dikatakan multifaktor. Menurut teori pemrosesan informasi, input yang diterima manusia akan diproses dan disimpan ke dalam short term memory (memori jangka pendek) atau long term memory (memori jangka panjang).
Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UM Surabaya, Holy Icha Wahyuni menerangkan, input informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang lebih bersifat tahan lama. Namun, disebabkan informasi yang diterima manusia tidaklah sedikit, maka diperlukan upaya recalling (memanggil ingatan).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, informasi yang tersimpan dalam memori jangka pendek tidak bersifat tahan lama. Ingatan jangka pendek juga lebih mudah hilang atau biasanya kita menyebut sebagai lupa.
Kendati begitu, kebiasaan lupa ini diakibatkan oleh berbagai hal.
"Aktivitas lupa juga tentu dipicu banyak hal, sehingga menjadi hambatan pemanggilan kembali ingatan, antara lain: depresi atau kecemasan berlebihan, stress/overthinking, kurang istirahat cukup, dan penggunaan beberapa jenis obat-obatan," urai Holy, dikutip dari situs resmi UM Surabaya.
Tips Agar Tidak Mudah Lupa
Supaya anak muda tidak mudah mengalami lupa. Holy memberikan beberapa tips yang bisa diterapkan, yaitu:
1. Membuat catatan kondisi hati atau analisis masalah. Gunanya membuat jurnal semacam ini adalah agar kita mampu merefleksikan atau merenungkan penyebab depresi/kecemasan dan menemukan solusinya
2. Mencatat hal penting di buku saku atau memanfaatkan alarm pada ponsel
3. Membuat atau mengurutkan skala prioritas dalam catatan setiap harinya
4. Meletakkan benda-benda milik kita di tempat yang sama
5. Saat mengalami stres, burnout, ataupun yang lain, maka lakukan refreshing.
6. Berolahraga seperti yoga untuk melatih ketenangan dan konsentrasi.
Demikian penyebab anak muda kerap mengalami lupa. Catat solusinya dan terapkan ya, detikers!
(nah/pal)