Pertumbuhan tinggi badan seseorang umumnya akan melambat atau bahkan berhenti di usia 18 tahun. Biasanya, tinggi badan benar-benar berhenti tumbuh saat jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setelahnya. Tapi bisakah tinggi badan menambah lagi saat dewasa?
Melansir laman Medical News Today, setelah seseorang melewati masa pubertas, lempeng pertumbuhan berhenti membuat tulang baru. Mereka menyatu bersama, dan orang itu berhenti tumbuh.
Dalam arti lain, ketika seorang individu mencapai usia dewasa, mereka tidak dapat menambah tinggi badannya. Namun, dengan asumsi postur yang tepat, menjaga otot punggung dan inti yang kuat, seseorang dapat berdiri lebih tegak dan tampak lebih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktor-faktor yang Memengaruhi Tinggi Badan Saat Dewasa
Ketika anak mencapai usia remaja, mereka akan mengalami peningkatan produksi hormon seks estrogen dan testosteron. Hal inilah yang disebut momen memulai pubertas.
Selain perkembangan organ seks, pubertas juga menyebabkan percepatan pertumbuhan yang berakhir dengan bertambahnya tinggi badan.
Jika seorang remaja mengalami pubertas terlambat, tinggi badan mereka mungkin tidak tumbuh dengan baik sesuai dengan usianya.
Namun, tetap saja ada banyak penyebab keterlambatan pertumbuhan. Termasuk hipogonadisme, yang merupakan testosteron rendah kronis. Kondisi ini dapat menunda pubertas dan percepatan pertumbuhan yang terkait.
Meski tidak lagi bisa menambah tinggi badan saat dewasa, seseorang bisa mengupayakan pertumbuhan tersebut sebelum dewasa dimulai. Hal itu bisa dipahami dengan berbagai faktor yang memengaruhinya.
Faktor Lain yang Memengaruhi Tinggi Badan Anak
Para ilmuwan percaya bahwa DNA menentukan tinggi badan seseorang. Selain itu, ada faktor lingkungan, seperti nutrisi dan olahraga, yang juga dapat memengaruhi pertumbuhan selama perkembangan.
Seiring bertambahnya usia anak-anak, mereka membutuhkan nutrisi yang baik dan banyak olahraga untuk membuat hormon yang mereka butuhkan untuk tumbuh.
Kemudian pada saat remaja, seseorang akan mengalami percepatan pertumbuhan selama masa pubertas. Setelah itu, tulang mereka akan berhenti tumbuh dan mereka tidak akan bertambah tinggi.
Adapun hormon pertumbuhan yang bisa dikonsumsi seseorang untuk menambah tinggi badan. Namun, badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) hanya menyetujui untuk orang dengan kondisi medis tertentu.
(faz/nah)