Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah pertama sepeninggalan Nabi SAW dan termasuk sahabat yang dijamin masuk surga. Salah satu kisah menariknya, ia masih berjualan baju ketika akan dibaiat menjadi khalifah.
Kisah tersebut diceritakan As'ad Muhammad dalam buku Manusia-Manusia yang Dirindukan Surga. Pada suatu pagi, Abu Bakar pergi ke pasar membawa baju-baju dagangannya. Padahal di hari itu ia akan dibaiat menjadi khalifah.
Di tengah perjalanan, ia berpapasan dengan Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah. Melihat Abu Bakar berjalan ke arah pasar dengan membawa baju-baju di pundaknya, Umar dan Abu Ubaidah lantas bertanya, "Hendak ke manakah engkau wahai Abu Bakar?"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku akan ke pasar," jawab Abu Bakar.
Mendengar itu Umar dan Abu Ubaidah kemudian bertanya, "Apa yang engkau lakukan di sana, sedangkan siang ini engkau akan dibaiat menjadi khalifah pengganti Rasulullah?"
Abu Bakar pun menjawab, "Jika aku tidak berdagang, dari mana aku bisa memberi makan keluargaku?"
"Kaum muslimin akan memberikan secara rutin setiap hari separuh daging kambing dan pakaian mulai dari kepala sampai perut untuk keluargamu," kata Umar dan Abu Ubaidah.
Sebelum menjadi khalifah, Abu Bakar tak hanya berdagang baju ke pasar. Ia juga bekerja sebagai pemerah susu kambing pada seorang pemilik kambing di daerahnya yang bernama al-Hayy.
Setelah ia dibaiat menjadi khalifah, salah satu pembantu al-Hayy berkata kepada Abu Bakar, "Sekarang engkau tidak lagi memerah susu untuk kami!"
Mendengar ucapan pembantu al-Hayy tersebut, Abu Bakar lantas berkata, "Iya, aku akan tetap memerah susu untukmu...dan aku harap, engkau tidak mengubah sikapmu padaku setelah aku mendapatkan amanat kekhalifahan ini."
Abu Bakar juga merupakan sahabat nabi yang pernah memimpikan akan datangnya nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW. Hal ini diriwayatkan oleh Rabiah bin Ka'ab.
Ia menceritakan, permulaan keIslaman Abu Bakar serupa dengan turunnya wahyu. Kala itu Abu Bakar tengah berada di Syam dalam rangka berdagang lalu mendapatkan sebuah mimpi yang tidak ia pahami maknanya.
Abu Bakar kemudian menceritakan mimpi tersebut kepada Rahib Buhaira, seorang Rahib Nasrani yang telah melihat tanda-tanda akan diutusnya nabi akhir zaman. Setelah mendengar cerita Abu Bakar tentang mimpi yang dialaminya, Rahib Buhaira berkata, "Kamu berasal dari mana?"
"Dari Makkah," jawab Abu Bakar.
Rahib Buhaira melanjutkan pertanyaannya, "Dari suku apa?"
"Suku Quraisy," jawab Abu Bakar.
Rahib Buhaira kembali bertanya, "Dalam rangka apa engkau berada di negeri Syam?"
"Aku sedang dalam rangka berdagang wahai Rahib," jawab Abu Bakar.
Mendengar penjelasan Abu Bakar, Rahib Buhaira kemudian berkata, "Jika mimpimu adalah benar, maka ini adalah alamat akan diutusnya seorang nabi akhir zaman dari kalangan kaummu, dan engkau akan menjadi kawan yang selalu menyertainya sepanjang hidupnya kelak, juga akan menjadi penggantinya jika ia nanti telah wafat."
(kri/erd)