Berapakah Banyak Air Hujan yang Dihasilkan Awan?

ADVERTISEMENT

Berapakah Banyak Air Hujan yang Dihasilkan Awan?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 19 Okt 2022 20:30 WIB
Gumpalan awan Mendung. detikfoto/dikhysasra
Foto: dikhy sasra/Ilustrasi awan mendung
Jakarta -

Pernahkah bertanya mengapa air yang turun saat hujan bisa sedikit (gerimis) dan bisa juga banyak (deras)? Padahal keduanya sama-sama berasal dari awan. Lantas berapa banyak sebenarnya awan bisa menampung air hujan?

Seperti yang diketahui, air hujan memainkan peran penting di dunia tempat manusia tinggal. Seperti mengisi kebutuhan air di Bumi hingga membantu tanaman tumbuh.

Tanpa curah hujan yang teratur, dunia yang kita tinggali akan menjadi tempat yang kering dan berdebu yang sama sekali tidak menyenangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bagaimana Tetesan Air di Awan Mulai Terbentuk?

Seringkali saat musim hujan, awan mendung hitam telah mengepung lingkungan kita. Namun, hingga beberapa saat, tidak ada hujan yang turun.

Lantas apakah awan menahan hujan dan, jika iya, berapa banyak?

ADVERTISEMENT

Untuk menggambarkan hal itu, maka harus dipahami bahwa awan tidak seperti ember. Awan tidak benar-benar "menampung" air seperti ember, dikutip dari laman Wonderopolis.

Tanpa disadari, sebenarnya udara di sekitar yang kita hirup diisi dengan air. Untuk diketahui, bahwa air datang dalam tiga bentuk yakni:

- Cair (seperti air minum)

- Padat (es)

- Gas (uap air di udara)

Untuk lebih memahami air yang jatuh dari awan, maka harus tahu bahwa jumlah air di dalam awan tidak berbeda dengan jumlah air di udara di sekitarnya.

Di udara di sekitar awan, air berupa gas uap air. Sedangkan di dalam awan, suhu yang lebih dingin telah mengubah uap air menjadi cairan.

Cairan ini berbentuk jutaan, miliaran atau bahkan triliunan tetesan air kecil yang disebut tetesan awan. Para ilmuwan menyebut proses ini sebagai kondensasi.

Ketika uap air di udara mengembun menjadi tetesan awan kecil, tetesan itu menjadi terlihat. Hal yang terlihat itu kemudian disebut sebagai awan.

Alasan Awan Bisa 'Menahan' Air Hujan

Adapun untuk menjawab apakah air cairan awan itu akan jatuh ke tanah sebagai hujan tergantung pada banyak faktor.

Pertama jika tetesan awan sangat kecil maka beratnya juga sangat sedikit. Di awan, tetesan itu akan mengapung dengan angin atau hanya menggantung di udara.

Selain itu, updrafts (angin yang berhembus ke atas dari permukaan bumi) juga membantu menahan tetesan di dalam awan.

Untuk jatuh ke Bumi, tetesan awan harus menjadi lebih berat. Pada proses ini, tetesan awan akan bergabung dengan tetesan lain.

Pada saat lebih banyak air cair terus mengembun dari udara, maka tetesan itu akhirnya menjadi cukup berat untuk membentuk tetesan yang jatuh ke Bumi sebagai hujan.

Para ilmuwan menggunakan kata ilmiah untuk curah hujan dengan presipitasi.


Berapa Banyak Air yang Bisa Dihasilkan Awan?

Setelah tetesan tumbuh menjadi tetesan dan jatuh sebagai hujan, maka hujan bisa akan terus turun karena kondisi atmosfer tertentu.

Kondisi tersebut adalah keadaan di mana atmosfer terus menyebabkan uap air mengembun menjadi air cair dan tumbuh menjadi tetesan yang cukup berat untuk jatuh sebagai hujan.

Sementara itu, para ilmuwan memperkirakan bahwa satu inci (2,5 cm) hujan yang jatuh di area seluas satu mil persegi (setara 2,59 km persegi) sama dengan 17,4 juta galon air. Jika ditimbang, air sebanyak itu memiliki berat 143 juta pound atau setara 64,8 juta kg.


tag:




(faz/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads