Rektor IPB Berduka Atas Meninggalnya Adzra Nabila

ADVERTISEMENT

Rektor IPB Berduka Atas Meninggalnya Adzra Nabila

Trisna Wulandari - detikEdu
Minggu, 16 Okt 2022 16:30 WIB
Lokasi mahasiswi IPB terseret banjir dan jatuh ke gorong-gorong di Bogor.
Lokasi mahasiswi IPB University Adzra Nabila terseret banjir dan jatuh ke gorong-gorong di Bogor. (Rizky/detikcom)
Jakarta -

Mahasiswi IPB University, Adzra Nabila, dikabarkan hanyut terseret arus banjir di Tanah Sereal, Bogor sejak Selasa (11/10/2022). Adzra lalu ditemukan di aliran Banjir Kanal Barat (BKB) kawasan Tambora, Jakarta Barat dalam keadaan meninggal, Minggu (16/10/2022).

Rektor IPB University Prof. Arif Satria menyampaikan rasa duka mendalam atas berpulangnya mahasiswa IPB University dari Prodi Ekowisata tersebut.

"Kami menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya salah seorang mahasiswi terbaik kami, saudari Adzra Nabila. Almarhumah anak yang sangat baik dan disukai oleh teman-temannya," kata Arif dalam keterangan tertulis, Minggu (16/10/2022)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Allah telah memanggil Adzra, tentu kami sangat kehilangan. Namun, kita harus ikhlas melepas kepergian almarhumah, teriring doa semoga husnul khotimah dan terus mengalir pahalanya atas amal baik selama ini," sambungnya.

Arif menyampaikan, pihaknya mendoakan agar keluarga tetap tabah dan ikhlas, serta senantiasa terus mendoakan almarhumah.

ADVERTISEMENT

Ia turut menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang membantu pencarian Adzra hanyut terseret arus.

"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada tim Basarnas, Polri, TNI, Pemkot dan Pemkab Bogor, serta pihak-pihak yang tiada henti berusaha menemukan Adzra yang sejak Selasa lalu hilang terkena musibah terseret arus selokan saat hujan deras di Bogor," kata Arif.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya yang turut membantu pencarian.

"Semoga kerja keras seluruh pihak mendapat balasan pahala dari Allah SWT," tuturnya.

Tindak Lanjut IPB University

Mengantisipasi berlangsungnya cuaca ekstrem, Arif mengatakan, IPB University akan menetapkan paket kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar.

Pertama, penyesuaian metode pembelajaran di saat cuaca tidak kondusif. Ia mengatakan, IPB University akan terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG untuk menentukan metode pembelajaran agar metode pembelajaran akan lebih fleksibel.

"Bagi kami keselamatan adalah nomor satu," tuturnya.

Kedua, IPB akan melakukan arborikultur untuk pemeriksaan kesehatan pohon-pohon di lingkungan kampus. Arborikultur adalah teknik untuk diagnosis pohon-pohon yang berpotensi tumbang.

Ia menuturkan, peranan arboris atau dokter pohon melalui aplikasi teknik arborikultur dalam pemeriksaan kesehatan dan perawatan individu pohon harus terus ditingkatkan.

Ia menambahkan, arboris harus dijadikan profesi untuk mendukung pengelolaan ruang terbuka hijau, yang pada dasarnya butuh pengetahuan dan teknik mutakhir sebagai alat bantu diagnosis seperti teknologi sonic tomography, drilling resistance, dan lain-lain agar pohon atau pepohonan yang dikelola tetap sehat dan tidak mudah tumbang.

Saat ini, Klaster Riset Arborikultur IPB University sudah bekerjasama dengan Balai Kejurusan Teknik Kehutanan - Persatuan Insinyur Indonesia (BKTHut-PII) untuk melaksanakan pelatihan Teknik Pemeriksaan Pohon di Lanskap Kota. Pelatihan ini dikaitkan dengan perolehan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi para insinyur professional BKTHUT.

Adzra, mahasiswa IPB University tersebut, terseret arus banjir saat pulang dari kampus. Ia saat itu tengah mengendarai motor di Jalan Pemuda menuju Jalan Dadali, Kecamatan Tanah Sereal, Bogor, Selasa (11/10/2022).

Adzra dan motornya lalu terseret masuk ke dalam gorong-gorong sedalam satu meter. Air di gorong-gorong tersebut mengalir ke Sungai Cipakancilan, anak Sungai Ciliwung, dan bermuara ke Sungai Ciliwung.

Kepala Polsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan, pihak kepolisian bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) telah mengevakuasi Adzra. Ia menambahkan, Polsek Tambora bersama Basarnas juga sudah menghubungi pihak keluarga korban.

Putra mengatakan, pihak kepolisian menemukan dan mengidentifikasi jenazah Adzra berdasarkan aksesori yang ia kenakan.

"Berdasarkan ciri-ciri baju dan gelang yang dikenakan di tangan kanan korban, diduga kuat bahwa jenazah tersebut adalah korban yang terseret arus banjir di Tanah Sereal, Bogor," kata Putra.




(twu/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads