Permainan tenis meja merupakan salah satu olah raga populer di Indonesia. Namun, pemula butuh menguasai beberapa teknik dasar tenis meja agar dapat memainkannya dengan baik.
Dahulu, permainan teknis meja dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai permainan pingpong sejak terbentuknya Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia (PPSI). Kemudian, pada tahun 1958 PPSI berubah nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Permainan tenis meja bisa dilakukan baik oleh anak muda juga orang dewasa. Permainannya terlihat sederhana, namun ternyata terdapat beberapa teknik dasar tenis meja yang belum diketahui banyak orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah kamu salah satu orang yang sudah mahir dalam bermain tenis meja? Atau sebaliknya, kamu masih pemula dalam memainkannya? Mengutip buku Sehat dan Tangkas Berolahraga yang ditulis oleh Asep dan Irwansyah dan sumber lainnya, berikut 4 teknik tenis meja yang wajib diketahui oleh pemula.
Teknik Dasar Tenis Meja
Memegang Bet
Salah satu teknik dasar tenis meja yang harus diketahui oleh pemula adalah cara memegang bet.
Bagi yang ingin mendalami teknik memegang bet, ada dua cara yang bisa dilakukan yakni penholder grip (pegangan tangkai pena) dan shakehand grip (pegangan jabat tangan).
Teknik memegang penholder grip dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk menempel di bagian depan sedangkan ketiga jari lainnya menahan di belakang gagang bet.
Teknik ini dikenal juga dengan nama Asian grip. Alasannya banyak sekali pemain Asia yang menggunakannya. Tipe pemain Asia dengan tipe penyerang cocok dengan pegangan ini. Mereka rata-rata postur tubuhnya relatif pendek sehingga gerak kaki cenderung lincah.
Keuntungan penholder grip ini yakni waktu yang diperlukan dalam memukul bola lebih cepat karena hanya menggunakan satu permukaan bet saja. Sedangkan kelemahannya, saat melakukan pukulan backspin putarannya tak sekuat pemain yang menggunakan shakehand grip.
Adapun teknik shakehand grip dilakukan dengan cara ibu jari dan ketiga jari lainnya memegang bagian depan gagang bet sedangkan jari telunjuk terpisah menahan di belakang bet.
Teknik ini sering disebut sebagai pegangan gaya Eropa (Western style) yang cenderung mempunyai tipe bertahan atau kombinasi bertahan dan menyerang.
Pemain yang menggunakan teknik pegangan jabat tangan memiliki variasi pukulan yang banyak, baik forehand maupun backhand, sedang kelemahannya gerak pergelangan tangan tidak sebebas/seluas pegangan tangkai pena.
Posisi Tubuh
Posisi tubuh yang harus diketahui oleh pemain tenis meja tentunya menghadap ke arah permainan. Setelah itu, pemain membuka kedua kakinya sejajar dan kedua lutut agak ditekuk.
Untuk posisi badan menumpu pada kedua ujung kaki sesuai dengan keleluasaan dalam bergerak. Dalam teknik dasar tenis meja, kaki digunakan untuk mengontrol pergerakkan tubuh tergantung arah datangnya bola
Pukulan
Jenis pukulan dalam teknik dasar tenis meja terbagi menjadi dua yakni pukulan forehand dan pukulan backhand.
Dalam melakukan pukulan forehand, posisi kaki satu ditempatkan di depan dan satu lagi di bagian belakang. Sedangkan salah satu tangan memegang bet di samping badan dengan lengan bawah membentuk sudut 90 derajat.
Untuk teknik pukul backhand dilakukan dengan posisi kaki yang sama dengan teknik forehand. Namun dengan perbedaan pada tangan memegang bet di depan badan dengan lengan atas membentuk sudut kecil terhadap tubuh.
Servis
Servis atau pukulan pembukaan adalah pukulan yang dilakukan untuk memulai permainan dalam upaya memperoleh angka.
Pelaksanaan servis yang resmi menurut-aturan adalah:
- Dilakukan di belakang meja
- Bola diletakkan pada telapak tangan dengan jari-jari terbuka, lurus dan rapat, ibu jari terpisah
- Bola lalu dilambungkan ke atas tanpa diputar dengan sudut lempar tidak boleh lebih dari 45 derajat terhadap garis vertikal,
- Bola lalu dipukul mengenai meja sendiri, melintasi net dan jatuh pada meja lawan.
3 jenis servis yang banyak digunakan dalam tenis meja, yaitu:
1. Servis yang mengutamakan kecepatan
Tujuan utama servis ini agar lawan mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola cepat dan pada arah yang tak terduga.
2. Servis yang mengutamakan ketepatan
Tujuan utama servis ini agar lawan mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola yang jatuh pada daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh lawan
3. Servis yang mengutamakan putaran
Tujuan utama servis ini agar lawan mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola putar.
Dalam kenyataan di pertandingan, tak ada pemain yang murni hanya menggunakan satu jenis servis saja. Biasanya pemain akan mengombinasikan ketiga jenis servis tadi menjadi satu, sehingga dihasilkan servis yang benar-benar mampu menyulitkan lawan.
Perlu pula diperhatikan servis jangan sampai monoton. Hal itu akan memudahkan lawan mengenali tipe servis, akibatnya servis yang dilaksanakan dengan mudah dapat dikembalikan lawan, bahkan pengembaliannya justru berbalik menciptakan kesulitan
Itulah 4 teknik dasar tenis meja yang harus diketahui pemula dalam mengembangkan keahlian mereka dalam bermain tenis meja. Selamat mencoba!
(pal/pal)