Sistem pemerintahan parlementer adalah sistem pemerintahan yang mana parlemen mempunyai peran penting dalam pemerintahan. Berdasarkan sistem pemerintahan ini, parlemen berwenang mengangkat perdana menteri atau bahkan menjatuhkan pemerintahan dengan cara mengeluarkan mosi tidak percaya.
Sistem pemerintahan parlementer punya beberapa kelebihan dan kelemahan. Mengutip Ilmu Negara karya Mirza Nasution dan Eka N.A.M. Sihombing, secara umum dipahami bahwa kelebihan sistem presidensil adalah kelemahan sistem parlementer. Begitu pun sebaliknya, kekurangan sistem presidensil adalah kelebihan sistem parlementer.
Dijelaskan dalam buku Studi Konstitusi UUD 1945 dan Sistem Pemerintahan oleh Wira Atma Hajri yang bersumber dari Arsitektur Konstitusi Demokratik, Mengapa Ada Negara yang Gagal Melaksanakan Demokrasi: Visi Bernegara tulisan Hendarmin Ranadireksa, ada beberapa kelemahan dan kelebihan sistem pemerintahan parlementer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer
1. Pembuat kebijakan bisa ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal itu karena kekuasaan eksekutif dan legislatif ada pada satu partai atau koalisi partai.
2. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik yang sifatnya jelas.
3. Pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet bersikap hati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
Kelemahan Sistem Pemerintahan Parlementer
1. Kedudukan badan eksekutif (kabinet) sangat tergantung mayoritas dukungan parlemen. Oleh sebab itu, kabinet bisa dijatuhkan oleh parlemen sewaktu-waktu.
2. Kelangsungan kedudukan kabinet tidak dapat ditentukan berakhir sebagaimana masa jabatannya, sebab sewaktu-waktu kabinet bisa bubar.
3. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal ini akan terjadi jika para anggota kabinet adalah anggota parlemen yang berasal dari partai mayoritas. Disebabkan pengaruhnya yang besar, baik di parlemen ataupun di partai, maka anggota kabinet bisa menguasai parlemen.
4. Parlemen jadi tempat kaderisasi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan sebagai bekal penting untuk mengisi jabatan menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
Itulah kelemahan dan kelebihan sistem pemerintahan parlementer. Selamat belajar!
(nah/pal)