Pelangi terbentuk secara alami, fenomena alam ini merupakan ilusi optik yang muncul ketika sinar matahari dan kondisi atmosfer berada pada kondisi tertentu. Apakah pelangi selalu muncul setelah hujan? Temukan jawabannya!
Dilansir dari Earth Eclipse (9/10/2022) pelangi terjadi sebagai hasil interaksi antara sinar Matahari, air, dan udara. Inilah sebabnya pelangi kerap terlihat ketika Matahari bersinar cerah seusai hujan turun.
Proses pembentukan pelangi melibatkan fenomena fisik, yang meliputi dispersi, pembiasan dan pemantulan. Ketika cahaya Matahari memasuki tetesan air sisa hujan, maka gerakan cahaya akan melambat dari udara ke air yang lebih padat.
Kemudian cahaya Matahari dipantulkan dalam atmosfer dan air hujan. Cahaya Matahari yang terdiri dari berbagai unsur warna inilah yang kemudian menciptakan warna -warni di udara. Hal ini terjadi ketika sinar Matahari bersentuhan dengan tetesan air hujan pada sudut tertentu.
Proses Pembentukan Pelangi
Pelangi terbentuk melalui serangkaian proses. Ketika sinar Matahari bersinar di atas sisa hujan, maka air hujan akan merefleksikan cahaya dan membiaskan bermacam-macam warna.
Pelangi tidak selalu muncul pasca hujan, tetapi kebanyakan pelangi hadir usai hujan karena sinar Matahari membutuhkan sisa air hujan untuk membentuk pelangi. Berikut langkah terjadinya pelangi:
1. Sinar Matahari bertemu sisa hujan
Cahaya dari Matahari harus mengenai tetesan air hujan pada sudut tertentu. Sudut yang terbentuk sangat menentukan karena menentukan akan terbentuk atau tidaknya pelangi.
Pelangi sebagian besar terbentuk saat fajar atau sore hari karena yang terbaik adalah jika Matahari cukup rendah di langit dan memberikan sudut yang ideal untuk membentuk pelangi. Ketika sudutnya tidak sesuai, maka pelangi tak akan terbentuk.
2. Pantulan sinar Matahari
Ketika sinar Matahari bersentuhan dengan tetesan air, cahaya dari Matahari akan dipantulkan. Cara kerja pantulan Matahari dan air ini mirip seperti cermin.
3. Pembiasan cahaya Matahari
Cahaya Matahari yang tidak dibiaskan akan melintasi lapisan batas udara dan air. Gerakan cahaya ini akan melambat karena air lebih padat daripada udara.
Pengurangan kecepatan ini kemudian membuat jalur cahaya membelok, yang disebut pembiasan. Inilah alasan mengapa pelangi selalu melengkung atau bengkok ke arah garis normal.
4. Cahaya Matahari terbagi menjadi berbagai warna
Cahaya Matahari terdiri dari spektrum warna, masing-masing memiliki panjang gelombang sendiri. Panjang gelombang yang berbeda inilah yang membuat pelangi terlihat warna-warni.
Fenomena ini dikenal sebagai Dispersi. Inilah sebabnya mengapa pelangi memiliki warna yang berbeda.
7 Warna Pelangi
Sinar matahari terdiri dari banyak gelombang warna. Setiap gelombang warna memiliki panjang yang berbeda, hal inilah yang membuat pelangi terlihat berwarna-warni.
Pelangi terdiri dari 7 warna yakni ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah.
Cahaya merah pada pelangi memiliki panjang gelombang paling besar dan menekuk pada sudut sekitar 42 derajat. Sedangkan cahaya ungu memiliki panjang gelombang terpendek dan membelok pada sudut sekitar 40 derajat. Dengan demikian, warna merah akan berada di atas dan ungu di bawah.
Demikian proses terjadinya pelangi, informasi ini bisa menjadi ilmu pengetahuan baru ya, Detikers!
Simak Video "BMKG Ungkap Penyebab Hujan Turun Terus Menerus"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/lus)