Mengenal Peristiwa Pembiasan Cahaya, Hukum Snellius, dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Mengenal Peristiwa Pembiasan Cahaya, Hukum Snellius, dan Contohnya

Afifah Rahmah - detikEdu
Senin, 18 Apr 2022 15:30 WIB
Ilustrasi anak melihat urutan warna pelangi
Pelangi adalah salah satu contoh pembiasan cahaya (Foto: Getty Images/Lisa5201)
Jakarta -

Pelangi merupakan salah satu contoh peristiwa alam hasil dari pembiasan cahaya. Apa itu pembiasan cahaya? Mengutip dari laman Science Learning Hub, pembiasan cahaya adalah pembelokan arah cahaya ketika melewati dua zat atau medium dimana kerapatan optiknya berbeda.

Pembiasan juga dipengaruhi oleh kecepatan cahaya yang memasuki dua medium berbeda. Hal ini membuat kecepatan tersebut berubah dan menyebabkan gelombang cahaya berbelok.

Cahaya yang tadinya di udara, masuk ke air sehingga cahaya membelok. Peristiwa pembelokan cahaya yang memasuki medium berbeda inilah yang disebut pembiasan (refraksi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukum Snellius tentang Pembiasan Cahaya

Pada Modul Fisika SMA yang disusun Irman Yusron (2016), peristiwa pembiasan cahaya dibahas dalam hukum Snellius. Berikut bunyi hukum Snellius:

  1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
  2. Apabila sinar datang dari medium rapat ke medium kurang rapat, maka sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal.
  3. Sebaliknya, jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, maka sinar dibiaskan mendekati garis normal.
  4. Perbandingan sinus sudut datang (i) dengan sinus sudut bias (r) merupakan suatu bilangan tetap. Bilangan tetap ini yang menunjukkan indeks bias.


Indeks bias adalah perbandingan antara kecepatan cahaya di ruang hampa udara dengan kecepatan cahaya pada medium tersebut. Dari hukum di atas, diketahui rumus pembiasan cahaya yaitu:

ADVERTISEMENT

n1 x V1 = n2 x V2

Keterangan:

n1 adalah indeks bias medium 1 (medium awal)

n2 adalah indeks bias medium 2 (medium akhir)

V1 adalah kecepatan cahaya pada medium 1

V2 adalah kecepatan cahaya pada medium 2


Sementara untuk rumus indeks bias mutlak yaitu

n=c/V


Keterangan:

n adalah indeks bias mutlak medium

c adalah kecepatan cahaya di ruang hampa

V adalah kecepatan cahaya pada medium


Contoh Pembiasan Cahaya

Contoh medium yang dapat membiaskan cahaya adalah air dan udara. Keduanya memiliki kerapatan optik berbeda dimana nilai indeks biasnya menunjukkan kerapatan masing-masing medium. Semakin besar kerapatan medium, semakin besar indeksnya.

Peristiwa yang terjadi karena pembiasan cahaya contohnya pelangi. Fenomena pelangi hadir dari cahaya putih yang terurai. Kamu mungkin sering mendengar bahwa salah satu sifat cahaya yaitu dapat diuraikan.

Nah, cahaya putih sebenarnya tersusun dari bermacam warna yang juga dapat diurai dan dipecah. Inilah yang menyebabkan cahaya putih dikenal sebagai cahaya polikromatik, misalnya sinar matahari.

Ketika cahaya putih terurai, macam-macam warna yang muncul disebut dispersi. Dispersi adalah perbedaan indeks bias cahaya yang membuat cahaya dapat dibiaskan di suatu medium, lalu cahaya tersebut mengeluarkan berbagai warna yang kita sebut pelangi.

Contoh pembiasan cahaya juga dapat kita amati dengan memasukkan pensil ke dalam gelas berair. Cahaya yang masuk ke air dan mengenai pensil, akan dipantulkan oleh pensil. Kemudian terjadi pembelokan cahaya yang keluar dari air menuju mata kita sehingga pensil dalam air terlihat bengkok atau tidak sejajar.

Fenomena pembiasan cahaya lainnya yaitu fatamorgana di tanah atau bidang panjang dan luas, bintang yang terlihat lebih dekat ke bumi dari lokasi asalnya, atau dasar sungai yang jernih sehingga terlihat dangkal.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads