Pernahkah membayangkan berjalan di malam hari tanpa ada cahaya? Mungkin yang terjadi akan banyak benturan atau hal yang bisa membuat kita terjatuh. Namun, hal ini tidak terjadi pada kelelawar yang terbang di malam hari meski gelap. Mengapa?
Dikutip dari laman CNN Indonesia, dalam suatu penelitian ilmiah, seekor kelelawar pernah dilepaskan dalam suatu ruang gelap yang telah dipasangi beberapa kawat sejajar dengan jarak antar kawat cukup dekat.
Hasilnya, rekaman film menunjukkan bahwa kelelawar dapat terbang melalui sela-sela kawat tanpa menabrak kawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas bagaimana cara kelelawar terbang di kegelapan tanpa menabrak padahal tidak mengandalkan penglihatan?
Alasan Kelelawar Tidak Menabrak Saat Terbang di Malam Hari
Seperti yang diketahui, penglihatan kelelawar tidaklah istimewa. Jika kelelawar terbang malam dengan mengandalkan penglihatannya saja, maka ia akan menabrak dinding sama halnya seperti manusia pada umumnya.
Namun pada kenyataannya, kelelawar terbang di malam hari dengan ultrasonik. Dalam laman instagram Kemdikbud RI dijelaskan bahwa kelelawar mengeluarkan suara ultrasonik yang teratur melalui mulut dan hidungnya.
Gelombang bunyi ini bergema untuk memberi gambaran benda-benda di sekitar kelelawar. Proses ini disebut ekolokasi.
Cara kerjanya seperti sonar pada kapal selam. Kelelawar mengeluarkan gelombang suara dan bila gelombang itu menabrak sesuatu maka gelombang itu akan kembali ke kelelawar.
Selain untuk menentukan keadaan sekitar, gema (suara pantulan) juga berguna untuk mencari mangsa. Telinga kelelawar yang besar membantunya mengetahui dari mana datangnya gema.
Hewan Lain Menggunakan Sistem Sonar
Selain kelelawar, ada juga hewan lain yang menggunakan sistem sonar atau suara ultrasonik yakni lumba-lumba
Lumba-lumba dapat dilihat di permukaan air, namun sebagian besar waktu mereka di kedalaman lautan yang cukup gelap, dikutip dari Sumber Belajar Kemdikbud RI.
Sekalipun hidup di kedalaman lautan, lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar.
Sistem ini berguna bagi lumba-lumba untuk mengindera benda-benda di lautan, mencari makan, dan berkomunikasi.
(lus/lus)