Sejarah Rebo Wekasan, Tradisi Tolak Bala di Rabu Terakhir Bulan Safar

ADVERTISEMENT

Sejarah Rebo Wekasan, Tradisi Tolak Bala di Rabu Terakhir Bulan Safar

Kristina - detikEdu
Selasa, 20 Sep 2022 17:00 WIB
rebo wekasan di banyuwangi
Tradisi Rebo Wekasan untuk menolak bala di Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Ardian Fanani/detikcom
Jakarta -

Sejumlah umat muslim Indonesia khususnya di wilayah Jawa masih melestarikan tradisi Rebo Wekasan untuk menolak bala. Menurut cerita yang beredar, Rebo Wekasan merupakan hari paling sial sepanjang tahun.

Rebo Wekasan adalah Rabu terakhir di bulan Safar (bulan ke-2 dalam penanggalan Hijriyah). Menurut para Wali Allah sebagaimana dikatakan Abdul Hamid dalam Kanzun Najah Was-Surur Fi Fadhail Al-Azminah wash-Shufur, setiap tahun Allah SWT menurunkan 320 ribu macam bala bencana ke bumi dan semua itu pertama kali terjadi pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Ulin Nuha Mahali mengatakan dalam buku Amalan Sholat Rebo Wekasan, hari tersebut menjadi hari yang terberat sepanjang tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Tradisi Rebo Wekasan

Dalam arsip berita detikcom, masyarakat Probolinggo dan Banyuwangi, Jawa Timur, masyarakat Kudus, Jawa Tengah, dan masyarakat Desa Banjarsari, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, serta sejumlah masyarakat Majalengka, Jawa Barat masih menjalankan tradisi Rebo Wekasan.

Tradisi tersebut dilaksanakan dalam bentuk yang beragam. Mulai dari sedekah bumi, membuat kue apem, hingga ritual tolak bala yang dipimpin para kiai dan tokoh agama setempat.

ADVERTISEMENT

Melansir detikJatim, sejarah tradisi Rebo Wekasan bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi seperti disebutkan dalam kitab Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf'il 'Abid Wa Qam'i Kulli Jabbar 'Anid (biasa disebut: Mujarrobat al-Dairobi).

Anjuran serupa juga disebutkan dalam kitab Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-'Atthar, Hasyiyah As-Sittin, dan sebagainya.

Dijelaskan dalam kitab tersebut, salah seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf (kedudukan tinggi dan sulit dimengerti orang lain) mengatakan bahwa dalam setiap tahun pada Rabu terakhir Bulan Safar, Allah SWT menurunkan 320 ribu macam bala dalam satu malam.

Oleh karena itu, beliau menyarankan umat Islam untuk salat dan berdoa memohon agar dihindarkan dari bala tersebut. Tata-caranya adalah salat 4 rakaat.

Ulama tasawuf tersebut menjelaskan, barang siapa yang pada hari itu (Rebo Wekasan) melaksanakan salat 4 rakaat, maka Allah SWT akan menjaganya dari seluruh bala tersebut selama setahun.

Rebo Wekasan Safar 1444 H akan jatuh pada 21 September 2022.




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads