Sejarah Perkembangan Sosiologi di Eropa

ADVERTISEMENT

Sejarah Perkembangan Sosiologi di Eropa

Hanindita Basmatulhana - detikEdu
Rabu, 14 Sep 2022 13:15 WIB
Lokomotif uap Stephensons Rocket kembali ke Manchester setelah pertama kali beroperasi di tahun 1829. Transportasi ini merupakan ikon dari revolusi industri.
Lokomotif uap Stephenson's Rocket, ikon revolusi industri. Revolusi ini turut memengaruhi perkembangan sosiologi. Foto: Christopher Furlong/Getty Images
Jakarta -

Sosiologi merupakan bagian dari filsafat sosial dan merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang tergolong muda. Hal ini dikarenakan sosiologi lahir pada pertengahan abad ke-19.

Penyebab lahir dan berkembangnya sosiologi adalah revolusi industri yang terjadi di Inggris dan revolusi sosial di Perancis.

Sosiologi terus berkembang hingga akhirnya terlepas dari ikatan dengan filsafat sosial dan menjadi satu kajian baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latar Belakang Lahirnya Sosiologi

Revolusi industri di Inggris mengakibatkan perkembangan ekonomi terganggu dengan tidak meratanya perekonomian di daerah pusat industri, seperti dikutip dari buku Sosiologi 1 karya Drs. Andreas.

Kesejahteraan industri pada saat itu cukup meningkat, akan tetapi keadaan masyarakat di daerah berada pada situasi dan kondisi yang berkekurangan.

ADVERTISEMENT

Adanya gap atau jarak yang cukup lebar di kalangan masyarakat menarik perhatian seorang filsuf bernama Auguste Comte. Ia memiliki pertanyaan mengenai mengapa hal seperti itu dapat terjadi dan apa yang salah dengan perkembangan masyarakat melalui industrialisasi.

Comte terus berpikir untuk memperkecil atau bahkan meniadakan gap tersebut. Pada akhirnya, ia berkesimpulan bahwa seharusnya ada ilmu yang mempelajari dan menuntun masyarakat menuju perkembangan yang lebih baik dalam mencapai tujuan bersama.

Pemikiran tersebut ia tuangkan dalam bukunya yang berjudul Positive Philosophy (1838). Comte menjelaskan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan masyarakat serta dampak yang ditimbulkan oleh perubahan sosial.

Ia berpendapat bahwa sosiologi merupakan ilmu positif tentang masyarakat yang harus dipelajari secara ilmiah untuk menemukan hubungan sebab akibat.

Perkembangan Sosiologi di Eropa

Ketika terjadi revolusi sosial di Perancis, sistem pemerintahan teokrasi berkuasa dengan jabatan kaisar sebagai wakil tuhan sehingga diyakini sebagai manusia yang tidak jahat dan tidak bersalah.

Di masa pemerintahan Louis IX, absolutisme tumbuh subur pada saat itu. Penjara Bastille menjelaskan betapa kejam dan sewenang-wenangnya tindakan kaisar terhadap harkat dan martabat manusia.

Kediktatoran seorang kaisar mencerahkan pemikiran masyarakat menjadi lebih rasional dan menuntun mereka pada perkembangan yang lebih sejahtera.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat menjadikan sosiologi tumbuh dan berkembang di Eropa. Sosiologi di Eropa cenderung mengarah pada penyelesaian permasalahan sosial. Sementara itu di Amerika, sosiologi berkembang di universitas sehingga cenderung teorisasi dan metodologi.

Kajian sosiologi pada saat itu hanya berkisar pada hal yang menarik perhatian saja, seperti perang, konflik di kalangan masyarakat, dan kekuasaan, seperti dijelaskan dalam buku Sosiologi 1 untuk SMA dan MA Kelas X oleh Kun Maryati dan Juju Suryawati.

Kemudian, sosiologi berkembang dengan membahas beberapa hal tentang masyarakat yang mendalam, seperti susunan kehidupan yang diharapkan dan norma-norma kehidupan yang harus ditaati oleh seluruh masyarakat. Sejak saat itu, sosiologi menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.

Menurut Berger, sosiologi dapat menjadi ilmu yang satu karena adanya beberapa ancaman terhadap tatanan sosial. L. Laeyendecker mengidentifikasikan ancaman tersebut mencakup:

  • Terjadinya dua revolusi, yakni revolusi industri dan revolusi sosial
  • Tumbuhnya kapitalisme pada abad ke-15
  • Adanya perubahan di bidang sosial dan bidang politik
  • Adanya perubahan akibat gerakan reformasi yang dicetuskan oleh Martin Luther
  • Individualisme yang meningkat
  • Kepercayaan pada diri sendiri yang berkembang
  • Lahirnya ilmu pengetahuan modern

Demikian penjelasan mengenai sejarah perkembangan sosiologi di Eropa yang dicetuskan oleh Auguste Comte. Semoga membantu!




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads