Sejarah Hacking di Dunia, Berawal dari Telepon dan Mahasiswa MIT

ADVERTISEMENT

Sejarah Hacking di Dunia, Berawal dari Telepon dan Mahasiswa MIT

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 12 Sep 2022 13:00 WIB
Dunia internet tengah dihebohkan dengan kemunculan Bjorka, hacker yang diduga meretas situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Cek informasinya.
Ilustrasi sejarah hacking. Foto: BBC Magazine
Jakarta -

Peretasan atau hacking memiliki definisi umum dan spesifik. Berdasarkan definisi kamus Britannica, melakukan hack adalah memotong sesuatu berkali-kali dengan cara yang kasar, membuat jalan dengan cara memotong tanaman, hingga batuk dengan keras.

Namun, secara spesifik, hacking terhadap komputer adalah kegiatan memperoleh akses data dalam komputer atau jaringan, untuk memperoleh informasi, menyebabkan kekacauan, dan sebagainya.

Sejarah Hacking

Asal mula hacking dapat ditelusuri kembali sejak 1950-an. Mengutip Britannica, waktu itu sekelompok phreaks (phone freaks) atau maniak telepon membajak sejumlah jaringan telepon dunia. Mereka membuat panggilan jarak jauh yang ilegal dan membangun jaringan khusus untuk sesama phreaks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adanya pertumbuhan dan penyebaran sistem papan buletin komputer (BBS) pada akhir 1970-an, menyebabkan budaya peretasan telepon ilegal mulai saling bergabung dan membangun grup terorganisir. Mereka pun mulai melakukan hacking terhadap sistem jaringan komputer perusahaan dan pemerintah.

Kata hacker sebetulnya sudah digunakan setidaknya sejak pertengahan 1950-an. Meski demikian, kasus hacking yang berkaitan dengan seorang programmer komputer tercatat dalam koran mahasiswa Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 1963.

ADVERTISEMENT


Dikisahkan juga dalam laman University of Utah, sejarah awal hacker terpusat di kampus MIT sekitar tahun 1950-an dan 1960-an. Sejumlah mahasiswa cerdas dari sana telah beberapa waktu mengeksplorasi jaringan pertukaran telepon dan sistem kontrol Tech Model Railroad Club.

Para mahasiswa jenius itu tenggelam dalam komputer-komputer di Laboratorium AI MIT. Kepala laboratorium, Marvin Minsky merasa bersimpati dengan para peretas dalam mengeksplorasi dan terkesan dengan pencapaian mereka.

Minsky pun memberi akses langsung terhadap para mahasiswa tersebut, kendati salah satu di antaranya keluar untuk bisa menghabiskan waktu lebih banyak melakukan hacking.

Ketika komputer mulai menyebar ke daerah lainnya, budaya peretasan juga ikut menyebar. Sebagian besar digagas oleh para hacker yang memulainya di MIT.

Selanjutnya, pada pertengahan 1960-an hacking juga mulai berkembang di kampus lain seperti Carnegie Mellon University dan Stanford University.




(nah/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads