Sebelum membahas negara Asia, kita terlebih dulu mengenal negara di Eropa yang disebut-sebut memiliki sistem pendidikan yang baik, salah satunya Finlandia.
Negara Finlandia dinyatakan sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia menurut Programme for International Student Assessment (PISA) dan beberapa pendidikan tes lainnya, sebagaimana dilansir dari artikel ilmiah berjudul Persepsi Siswa-Siswi Terhadap Jumlah Pelajaran dan Durasi Waktu Sekolah.
Kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan di Finlandia hanya memakan waktu 5 jam per hari, yakni mulai sekitar pukul 09.00-09.45 pagi hingga pukul 02.00-02.45 siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbanding terbalik dengan negara Finlandia, ada salah satu negara di benua Asia yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang sangat lama, yakni Korea Selatan. Bahkan negara Korea Selatan sempat dinobatkan sebagai negara dengan jam pelajaran terlama.
Siswa dan siswi di Korea Selatan sudah berada di sekolah sejak pukul 07.40 pagi. Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 08.20 pagi hingga pukul 07.30 malam. Artinya, siswa dan siswi Korea Selatan menghabiskan waktu sebanyak kurang lebih 11 jam di sekolah.
Sistem Pendidikan di Korea Selatan
Korea Selatan menerapkan sistem pendidikan yang sangat ketat dan keras sehingga menghasilkan masyarakat dengan jenjang pendidikan yang tinggi.
Mengutip buku berjudul Annyeonghaseyo: Telusur Jejak Digital Korean Wave di Indonesia karya Diah Sari, hasil survei Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menunjukkan bahwa 69,8% penduduk di Korea Selatan yang berusia 25-34 tahun telah menyelesaikan pendidikan jenjang tinggi di tahun 2019.
Apabila dibandingkan dengan negara-negara lainnya, seperti, Kanada, Rusia, Jepang, dan lain-lain, maka Korea Selatan memiliki persentase tertinggi.
Sistem pendidikan di negara Korea Selatan bertujuan menanamkan rasa identitas nasional dan penghargaan kedaulatan pada diri setiap peserta didik.
Tidak hanya itu, pendidikan di Korea Selatan juga memiliki beberapa tujuan lain. Berikut tujuan-tujuan sistem pendidikan Korea Selatan seperti disebutkan dalam buku Inovasi Kurikulum oleh Ernawati Harahap, dkk:
- Menyempurnakan kepribadian setiap warga negara
- Mengemban cita-cita persaudaraan yang universal
- Mengemban kemampuan agar mampu hidup mandiri
- Berbuat atas nama negara yang demokratis dan kemakmuran seluruh umat manusia
- Menanamkan sikap patriotisme
Adapun jenjang pendidikan di Korea Selatan terdiri atas empat tahap, yakni SD (grade 1-6), SMP (grade 7-9), SMA (grade 10-12), dan pendidikan tinggi, program sarjana (grade 13-16) serta program pascasarjana.
Reformasi kurikulum pendidikan di Korea Selatan dilakukan sejak tahun 1970. Reformasi kurikulum dilakukan dengan mengkoordinasikan pembelajaran teknik dalam kelas dan pemanfaatan teknologi.
Adapun peran guru dalam mendidik peserta didik di Korea Selatan meliputi lima hal, yakni melakukan perencanaan pengajaran, mendiagnosis peserta didik, membimbing peserta didik dengan berbagai program, mengadakan tes atau ujian, dan menilai hasil kerja peserta didik.
(lus/lus)