Ada beberapa organ indera manusia yang tercipta berpasangan. Seperti mata, telinga, dan juga lubang hidung. Tahukah kamu mengapa lubang hidung ada dua?
Sebagai bagian dari panca indera, mata dan telinga memiliki jumlah sepasang. Sementara indera lainnya tidak demikian. Namun ada yang unik pada indera penciuman alias hidung. Hidung diciptakan satu namun memiliki dua lubang.
Jumlah lubang hidung ini kerap menjadi pertanyaan, pasalnya letak kedua lubang hidung ini berada bersebelahan. Berbeda dengan letak telinga maupun mata yang punya fungsi penglihatan dan pendengaran yang lebih maksimal dari dua area berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Britannica (7/9/2022), dengan sepasang mata, manusia dapat memiliki fungsi penglihatan yang lebih luas dan mendalam. Hal serupa juga berlaku pada dua telinga yang membuat pendengaran manusia lebih tajam sehingga dapat menentukan arah suara.
Fungsi lubang hidung
Adanya dua lubang hidung ini memiliki peran dan fungsi masing-masing. Selain berfungsi sebagai indera penciuman, hidung juga menjadi saluran pernapasan yang berfungsi menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.
Pada saat tertentu, satu lubang hidung dapat menarik udara lebih banyak daripada lubang hidung lainnya. Bagian lubang hidung yang menarik udara lebih sedikit ini memiliki peran lain sebagai pendeteksi aroma tertentu yang ada di lingkungan sekitar.
Ketika digunakan sebagai saluran pernapasan pun, hidung sebenarnya masih dapat mendeteksi aroma. Aroma ini akan menyebar ke seluruh reseptor sensorik lubang hidung dengan cepat.
Hidung mendeteksi aroma dengan dua cara
Kedua lubang hidung mendeteksi aroma dengan cara berbeda. Satu lubang hidung yang banyak menghirup oksigen bisa lebih cepat ataupun lebih lambat mendeteksi aroma, hal ini tergantung jenis aromanya.
Jika aroma adalah jenis yang partikel mikroskopisnya dapat larut dengan cepat dalam cairan, maka lubang hidung yang menghirup udara tinggi akan cepat mengenalinya. Tapi jika jenis aromanya terdiri dari partikel yang tidak cepat larut maka lubang hidung yang menghirup udara rendah yang akan mendeteksi aroma ini lebih dalam.
Itulah sebabnya beberapa orang membutuhkan waktu yang berbeda untuk mengenali aroma. Hal ini bergantung pada cara kerja hidung itu sendiri.
Sebuah penelitian juga menunjukkan kedua lubang hidung ini memiliki peran yang sama-sama penting. Bukan hanya soal mendeteksi aroma saja, tetapi saling melengkapi ketika salah satu lubang hidung tersumbat.
Misalnya ketika sedang mengalami flu. Saat satu lubang hidung tersumbat, maka udara tetap bisa masuk melalui lubang hidung lainnya. Jadi adanya dua lubang lada hidung ini tetap memiliki peran masing-masing meskipun letaknya berdekatan.
(dvs/nwy)