.webp)
Nama Cinta Laura Kiehl dikenal publik sejak usia 13 tahun saat merintis karier di dunia hiburan. Di jenjang perkuliahan, Cinta juga dikenal sebagai sosok berprestasi sebagai mahasiswa Columbia University, Amerika Serikat jurusan Psikologi sekaligus Sastra Jerman yang lulus dalam tiga tahun dengan predikat Cum Laude.
Sebagai informasi, predikat cumlaude di kampusnya pada tahun tersebut hanya diberikan pada top 20% dari total 1.000 mahasiswa.
Kelahiran 17 Agustus 1993 ini kemudian turut aktif di bidang pendidikan melalui yayasan pendidikan milik keluarga ibunya, Yayasan Soekarseno Peduli. Yayasan ini mendirikan sejumlah sekolah berbagai jenjang di kaki Gunung Salak, Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selepas perkuliahan, Cinta Laura sempat tinggal di Los Angeles dan berani merintis karier perfilman di Hollywood. Sejak 2013, ia tercatat bermain film After the Dark, film bergenre horor The Ninth Passenger yang disutradari Ian Pfaff, film horor-thriller Tar besutan sutradara Aaron Pfaff, film drama musikal Crazy for the Boys yang digarap nominator Grammy Awards Martin Guigui, hingga Nanny Surveillance besutan Netflix.
Kariernya di mancanegara dianugeragi gelar aktris terbaik di ajang Latino Awards 2019 lewat film horor Goodnight. Film ini juga memenangkan Best Movie untuk kategori Best Horror Film.
Menjalani karier dan pendidikan bersamaan dengan prestasi masing-masing tentu tidak mudah.
Di balik keberhasilan Cinta sebagai publik figur dan sosok yang mengejar pendidikan, sang ibu menuturkan bagaimana Cinta Laura tumbuh menjadi sosok yang cerdas, mandiri, dan berani, baik dalam mengutarakan pendapat, mencoba hal baru, dan memperjuangkan yang benar.
Rahasia Cinta Laura Menjadi Cerdas dan Berani
Orang Tua Tidak Memaksakan Kehendak
Ibunda Cinta Laura, Herdiana Kiehl, mengatur keseharian sang putri sebagai seorang ibu dan manajer selama 15 tahun. Ia menuturkan, jadwal sehari-hari Cinta dikelola agar tak bentrok dengan jadwal sekolah, sambil menanamkan kedisiplinan.
Herdiana juga berperan untuk memilihkan pekerjaan seperti apa yang baik untuk putrinya, mengajarkan sopan santun, dan menghargai orang yang lebih tua.
Dalam pengasuhannya, Herdiana Kiehl menuturkan, yang terpenting adalah tidak memaksakan kehendak pada anak.
"Ke satu, intinya dulu, jangan pernah memaksakan kehendak. Intinya dulu," kata Herdiana pada HaiBunda, dikutip Rabu (31/8/2022).
Diskusi dengan Anak
"Terus setiap hari, harus kasih waktu sama anak minimum sesibuk-sibuknya dua jam untuk kita diskusi," kata Herdiana.
"Karena saya lihat sekarang anaknya main gadget, orang tuanya juga main gadget. Jadi enggak pernah mereka tuh berdiskusi, ngobrol. Saya lihat di restoran, bapak, ibu, dua anak, semuanya dengan gadget-nya masing-masing. Mereka enggak ngobrol," sambungnya.
Herdiana menuturkan, ia selalu meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan Cinta. Upaya ini baginya membuka peluang untuk tahu masalah yang sedang dihadapi sang anak, sekaligus menjadi terbuka antara ibu dan anak.
"Saya sama Cinta selalu diskusi. 'Cin ada apa, nih? Coba kita ngobrol. Ada masalah apa bicara sama Mami. Kalau Mami salah, minta maaf. Kalau memang Cinta yang salah, coba dengerin kata Mami. Perkara ini negatifnya segini, positifnya segini. Sekarang Cinta pikir, mau ambil yang mana, nih?'," paparnya.
Herdiana juga berbagi gaya asuh dengan ayah Cinta Laura yang berkebangsaan Jerman.
Simak kiat parenting orang tua Cinta Laura mendidiknya jadi cerdas dan berani selengkapnya di SINI.
(twu/lus)
