Imperialisme berasal dari kata imperial yang dalam bahasa latin adalah imperare yang artinya memerintah. Praktik imperialisme terbagi menjadi dua, yaitu imperialisme kuno dan modern.
Dijelaskan dalam buku Top Sukses Tes CPNS CAT 2018/2019 yang disusun oleh Tim Bintang Psikologi, imperialisme kuno dipelopori oleh negara Portugis dan Spanyol. Imperialisme kuno terjadi sebelum revolusi industri.
Sementara, negara pelopor imperialisme modern adalah Inggris. Imperialisme modern terjadi setelah revolusi Industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Revolusi industri di Inggris terjadi pada pertengahan abad 18 hingga 19, yaitu 1750-1850. Apa yang dimaksud dengan revolusi industri adalah perubahan cara kerja manusia dari tenaga manusia menjadi tenaga manusia menjadi mesin.
Perbedaan Imperialisme Kuno dan Modern
Merangkum dari buku The Dark Continent: Sejarah Afrika tulisan Abdul Haris Nasution, Flores Tanjung, dan Arfan Diansyah dan Buku Siswa: Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI oleh Abdurakhman dan Arif Pradono, perbedaan imperialisme kuno dan imperialisme modern adalah sebagai berikut:
1. Imperialisme kuno
Dilakukan dengan cara penaklukan negara atau bangsa lain untuk menjamin perdagangannya. Tujuan imperialisme kuno adalah mengambil barang mentah, tanpa menyajikan barang jadi untuk negeri jajahan.
Negara sasaran Portugis dan Spanyol adalah negara-negara kawasan Asia, Australia, serta Amerika. Di samping itu, imperialisme kuno menekankan perluasan wilayah.
2. Imperialisme modern
Imperialisme modern dilakukan guna memenuhi kebutuhan industri serta modalnya yang surplus melalui eksploitasi dan penetrasi kebudayaan. Dalam imperialisme jenis ini, setelah barang mentah diambil disajikan juga barang dalam bentuk jadi kepada negara yang dijajah.
Dengan kata lain, negara jajahan digunakan sebagai negara pemasaran hasil industri yang surplus. Tujuan imperialisme modern adalah mempengaruhi dan menguasai perekonomian negara lain.
Setelah perkembangan nasionalisme di luar Eropa, imperialisme modern tersembunyi dalam wujud protectorat, domonion, negara mandap, dan negara-negara boneka.
Diterangkan dalam buku IPS Terpadu SMP Kelas VII oleh Anwar Kurnia, sejak Inggris memaklumkan diri mereka sebagai pelopor imperialisme modern, wilayah jajahan mereka pin makin luas hingga ke Asia, Afrika, dan Amerika. Guna mengawasi wilayah jajahan mereka, Inggris memperkuat armada laut.
(nah/pal)