Kisah Fatmawati saat Menjahit Bendera Pusaka, Butuh Waktu Dua Hari

ADVERTISEMENT

Kisah Fatmawati saat Menjahit Bendera Pusaka, Butuh Waktu Dua Hari

Anisa Rizki Febriani - detikEdu
Rabu, 17 Agu 2022 13:00 WIB
Indonesia Flag Red and White. Indonesian Independence Day, 17 August
Bendera Merah Putih. Foto: Getty Images/iStockphoto/Bastian Saputra
Jakarta -

Sang Saka Merah Putih dikibarkan untuk pertama kalinya pada 17 Agustus 1945 bersamaan dengan proklamasi yang dibacakan oleh presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Penjahit bendera Pusaka adalah Fatmawati.

Fatmawati merupakan istri Presiden Soekarno. Kala itu, Fatmawati turut menjadi saksi kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Biografi Singkat Fatmawati, Penjahit Bendera Pusaka Pertama

Fatmawati Soekarno, tokoh penjahit bendera Merah Putih pertama itu lahir di Pasar Padang Bengkulu pada 15 Januari tahun 1923 dan wafat pada 14 Mei 1980.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beliau merupakan anak dari pasangan Hassan Din dan Siti Chadidjah. Dikutip dari buku Sejarah karangan Prof Dr. Habib Mustopo dkk, Fatmawati menempuh pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) dan sekolah kejuruan.

Sejak dulu, Fatmawati aktif berorganisasi dan menjadi pengurus Nasyiatul Aisyiah. Ia bertemu dengan Soekarno pada tahun 1938. Kala itu Soekarno merupakan salah satu gurunya di Muhammadiyah.

ADVERTISEMENT

Fatmawati menikah dengan Soekarno pada tahun 1943 dan memutuskan tinggal di Jakarta.

Kisah Haru di Balik Proses Penjahitan Bendera Pusaka

Bendera Merah Putih pertama kali dibuat oleh Fatmawati pada tahun 1944. Menurut buku Ziarah Sejarah yang disusun oleh Hamid Nabhan, Sang Saka Merah Putih terbuat dari katun Jepang dengan ukuran 274 x 196 cm.

Sebagai sosok yang tangguh, Fatmawati menjahit bendera Merah Putih dengan mesin jahit Singer yang dijalankan dengan tangannya. Saat itu, ia tengah hamil tua dan dokter melarangnya untuk mengoperasikan mesin jahit dengan menggunakan kaki.

Kukuh Pamuji mengatakan dalam buku Menyelisik Museum Istana Kepresidenan Jakarta, karena kondisi fisik Fatmawati yang tengah hamil tua dan ukuran bendera yang besar, pekerjaan menjahit bendera itu baru selesai dalam waktu dua hari.

Pada salah satu buku karya Bondan Winarno dengan judul Berkibarlah Benderaku terdapat sejumlah kutipan dari penjahit bendera Pusaka itu. Seperti momen haru ketika Fatmawati meneteskan air mata dan sekelumit cerita tentang dirinya yang sedang dalam kondisi hamil tua saat menjahit.

"Berulang kali saya menumpahkan air mata di atas bendera yang sedang saya jahit itu,"

"Menjelang kelahiran Guntur, ketika usia kandungan telah mencukupi bulannya, saya paksakan diri menjahit bendera Merah Putih,"

Bendera Merah Putih dikibarkan pertama kali pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 (kini Jalan Proklamasi), Jakarta oleh Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo, dan SK Trimurti.

Pada tahun 1946-1968, bendera tersebut dikibarkan hanya pada saat 17 Agustus saja. Sejak tahun 1969, bendera Pusaka tersebut tidak berkibar lagi karena sobek, namun tetap disimpan di Istana Merdeka.




(kri/kri)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads