Apakah detikers pernah menyaksikan harimau putih di kebun binatang? Ternyata, harimau berbulu putih bukan bagian dari subspesies yang terpisah.
Mengutip dari World Wildlife Fund, sebetulnya di dunia ini hanya diakui satu spesies dan dua subspesies harimau. Keduanya adalah harimau kontinental (Panthera tigris tigris) dan harimau Sunda (Panthera tigris sondaica).
Harimau kontinental meliputi harimau Bengal, Malaya, Indocina, dan Amur atau Caspian. Sementara itu, harimau Sumatra, Jawa, Bali, Caspia, dan Cina Selatan punah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta Bulu Harimau Putih
Warna bulu pada harimau putih adalah hasil mutasi genetik yang disebut dengan leucism. Warna putih itu justru menjadi kendala mereka di alam liar, sebab mereka jadi sulit berkamuflase. Sehingga, peluang untuk bertahan hidup pun berkurang.
Harimau putih merupakan hasil dari mutasi genetik yang langka. Biasanya mereka dibiakkan dengan cara mengawinkan dua harimau yang punya gen resesif yang dibutuhkan untuk melahirkan keturunan bulu putih.
Di penangkaran, dua harimau dengan gen resesif itu biasanya adalah kerabat. Maka dari itu, perkawinan sedarah terbilang umum.
Perkawinan sedarah antarharimau juga biasanya tak hanya dilakukan kepada harimau putih. Pada fasilitas penangkaran, hal ini umum terjadi dan biasanya hewan tersebut punya masalah kesehatan yang signifikan, seperti kelainan tulang belakang, organ yang rusak, dan lainnya.
Asal-usul Harimau Putih
Dikatakan dalam Live Science, harimau putih adalah bentuk langka harimau Bengal, subspesies yang ditemukan di Nepal, India, Bangladesh, dan Bhutan. Pada 2013, satu tim peneliti asal China menemukan gen pigmen yang menyebabkan bulu putih tersebut.
Gen pigmen tersebut dinamakan SLC45A2. Penemuan mereka ini juga diterbitkan dalam jurnal Current Biology.
Variasi gen yang dibawa harimau putih mencegah produksi pigmen merah dan kuning yang jika bergabung akan menghasilkan bulu oranye. Namun, pigmen tersebut tidak menghambat pigmen hitam sehingga mereka tetap punya belang hitam.
Harimau bengal putih pernah ditemukan di alam liar, tetapi jarang. Penampakannya yang tertua tercatat di subkontinen India pada tahun 1500-an. Sementara, harimau putih liar terakhir yang diketahui, telah ditembak pada 1958. Demikian menurut studi yang diterbitkan dalam Current Biology (2013).
Saat ini semua harimau putih hanya bisa ditemukan di penangkaran. Hampir semua harimau yang ditangkap berasal dari pejantan bernama Mohan, yang diambil dari alam liar di India saat masih kecil pada 1951.
Namun, karena para penangkaran fokus mengembangbiakkan harimau putih agar keturunannya tetap ada, berbagai masalah kesehatan dan kurangnya variasi genetik menjadi masalah. Pada 2011, Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium menyatakan bahwa lembaga di bawah akreditasinya tidak boleh membiakkan warna langka dengan sengaja. Pasalnya, hal itu berdampak kepada hewan dan program pembiakan itu sendiri.
(nah/twu)