Sebagai seorang muslim, tentu kita wajib menjauhi sifat berburuk sangka. Sebelum menjabarkan penjelasan tentang buruk sangka, detikers perlu tahu nih penulisan ejaan yang benar dalam kaidah bahasa Indonesia, suuzan atau suudzon ya?
Menurut laman KBBI, penulisan yang benar atau bentuk bakunya adalah suuzan, bukan suudzon. Suuzan adalah prasangka buruk. Dalam Nu Online, suuzan atau berprasangka buruk adalah penyakit berbahaya yang bisa membunuh iman seseorang dan membuat kita jauh dari ketakwaan.
Abdullah Gymnastiar dalam bukunya Kiat Mengatasi 8 Penyakit Hati menjelaskan tentang istilah buruk sangka yang dikenal dengan suuzan dan istilah untuk berbaik sangka yakni husnuzan. Islam mengajarkan kita untuk tidak berburuk sangka. Namun, bukan berarti Islam melarang kita bersikap waspada atau berhati-hati dalam menyikapi situasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kita berada dalam lingkungan orang-orang shaleh, kenapa kita harus berburuk sangka terhadap mereka. Jika ada yang mengetuk pintu rumah kita dan kita yakin bahwa yang mengetuk itu adalah saudara kita yang baik akhlaknya, kenapa tidak kita ajak mereka untuk masuk dan berbincang di dalam rumah kita?", tulis AA Gym dalam bukunya.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujarat ayat 12 yang berbunyi:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
Meskipun suuzan menjadi prasangka di dalam hati, hal itu tetap dilarang karena banyak mengandung dosa. Bahkan Rasulullah menjelaskan dalam sebuah hadits dan menyebut prasangka (buruk) sebagai ucapan yang paling dusta.
Rasulullah SAW bersabda:
اِيّاكُم والظنَّ فاِن الظنَّ اَكْذَبُ الحَدِيث
"Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta." (HR. Al-Bukhari)
Supaya terhindar dari suuzan, sebaiknya kita kembali berdzikir sehingga setan pun akan takut.
Inilah yang ditegaskan dalam firman Allah SWT:
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
"Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan maka berlindunglah kepada Allah." (QS: Al A'raf: 200).
(nah/erd)