Tips Pilih Sekolah buat Anak yang Terlambat Bicara, Ortu Perlu Lakukan Ini

ADVERTISEMENT

Tips Pilih Sekolah buat Anak yang Terlambat Bicara, Ortu Perlu Lakukan Ini

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 29 Jul 2022 15:30 WIB
Penyebab dan cara mengatasi speech delay
Ilustrasi speech delay. Foto: iStockphoto
Jakarta -

Keterlambatan bicara pada anak biasanya juga disebut dengan speech delay. Hal ini merupakan salah satu gangguan perkembangan pada anak-anak.

Meski speech delay umum dialami, tetap saja gangguan ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Dalam salah satu unggahan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikbudristek, keterlambatan bicara yang diabaikan begitu saja bisa memengaruhi kecerdasan serta perilaku anak di masa depan.

Beberapa tanda speech delay bisa dilihat ketika mereka masuk usia 15 bulan. Beberapa ciri-cirinya adalah tidak mengoceh saat masuk 15 bulan, tidak melontarkan kata yang jelas ketika usianya 2 tahun, tidak bisa menuturkan kalimat pendek saat 3 tahun, sulit mengikuti petunjuk, artikulasinya tidak jelas, dan sukar menyatukan kata-kata dalam suatu kalimat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang tua yang anaknya mengalami hal ini tentunya membutuhkan pertimbangan tertentu dalam memilih sekolah. Program Manager Pendidikan Inklusi Cikal Surabaya, Muthia Devita mengatakan ada beberapa hal penting yang perlu dilihat saat orang tua memilih sekolah untuk anak dengan keterlambatan bicara. Apa saja?

Tips Memilih Sekolah untuk Anak Terlambat Bicara

1. Memahami Kebutuhan Anak

Mengutip dari HaiBunda, pertama-tama orang tua perlu menjabarkan karakteristik serta kebutuhan belajar si buah hati. Selain itu, orang tua juga perlu memahami kekuatan anak mereka.

ADVERTISEMENT

2. Mencari Tahu Nilai dan Visi Sekolah Sebagaimana Kebutuhan Anak

Menurut Muthia, tahap ini dapat dilakukan setelah orang tua memahami karakteristik dan kebutuhan anak. Hal yang bisa digali adalah apakah satuan pendidikan yang dituju sesuai dengan kebutuhan serta kesiapan si anak

3. Melakukan Cek Pola Pengajaran dan Karakter Gurunya

Mengetahui pola pengajaran dan karakter pengajar untuk memahami inklusivitas di suatu sekolah.

"Di poin ketiga, orang tua dapat mengenali lebih dalam bagaimana komponen sekolah yang dipilih dapat dilihat bagaimana sistem pengajarannya, SDM (tenaga pengajarnya)," kata Muthia.

Menurutnya pada pendidikan tingkat dasar (lower level), yaitu TK dan SD, ada pendekatan multisensori. Pendekatan tersebut menghubungkan seluruh indra anak, sehingga aspek sensori lain pada dirinya ikut berkembang.

Selain beberapa tips di atas, orang tua juga bisa melakukan tips lainnya saat memilihkan sekolah bagi anak yang terlambat bicara. Informasi tersebut dapat dibaca di sini.




(nah/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads