Ada sebuah kisah tentang seorang gubernur yang terlena dengan kehidupan dunia. Ia kemudian bertobat setelah Allah SWT menyadarkannya lewat sebuah mimpi.
Kisah ini diceritakan Imam Ibnul Jauzi dalam 'Uyun Al-Hikayat Min Qashash As-Shalihin wa Nawadir Az-Zahidin dan diterjemahkan oleh Abdul Hayyi Al-Kattani.
Pada suatu ketika, Ibrahim bin Basyar berjalan bersama Ibrahim bin Adham di sebuah padang pasir. Mereka kemudian menemukan sebuah makam yang diberi tanda. Di tempat itu Ibrahim bin Adham mendoakan penguhi kubur dan menangis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibrahim bin Basyar kemudian bertanya kepada Ibrahim bin Adham, "Kubur siapa ini?
Lalu, Ibrahim bin Adham menjawab, "Ini adalah kubur Humaid bin Jabir, gubernur kota ini. Dia adalah orang yang tenggelam dalam lautan dunia. Kemudian Allah SWT mengeluarkannya darinya dan menyelamatkannya."
Diceritakan, pada suatu ketika Humaid bin Jabir bersenang-senang dengan kenikmatan kerajaannya dan dunianya serta fitnahnya. Selanjutnya dia tertidur di tempat hiburannya itu bersama orang-orang terdekat dari keluarganya.
Dalam tidurnya, dia bermimpi melihat seseorang yang sedang memegang buku. Kemudian, orang tersebut memberikan buku itu kepadanya dan dia pun membukanya.
Buku itu bertuliskan tinta emas, yang isinya:
Janganlah mementingkan sesuatu yang fana dibandingkan yang kekal, janganlah engkau tertipu dengan kerajaanmu, kedudukanmu, kekuasaanmu, banyaknya pembantumu, hamba-hamba sahayamu, dan kenikmatan syahwatmu. Karena yang engkau rasakan itu memang terasa nyata, padahal hakikatnya adalah fatamorgana.
Benar dia adalah kerajaan, namun setelahnya adalah kebinasaan. Dia adalah kegembiraan dan kebahagiaan, namun dia hanyalah permainan dan tipu daya, dia adalah satu hari jika memang dia terikat dengan hari esok. Karena itu segeralah kembali kepada perintah Allah SWT. Karena Allah SWT berfirman:
Ϋ ΩΩΨ³ΩΨ§Ψ±ΩΨΉΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩ°Ω Ω ΩΨΊΩΩΩΨ±ΩΨ©Ω Ω ΩΩΩΩ Ψ±ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ¬ΩΩΩΩΨ©Ω ΨΉΩΨ±ΩΨΆΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩ Ω°ΩΩ°ΨͺΩ ΩΩΨ§ΩΩΨ§ΩΨ±ΩΨΆΫΩ Ψ§ΩΨΉΩΨ―ΩΩΨͺΩ ΩΩΩΩΩ ΩΨͺΩΩΩΩΩΩΩΫΩ Ω‘Ω£Ω£
"Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa," (QS Ali Imran: 133)
Gubernur itu kemudian tersentak kaget lalu bangun. Dia lalu menyadari bahwa ia baru saja mendapat peringatan dari Allah SWT dan nasihat. Lalu, dia segera meninggalkan kekuasaannya tanpa diketahui orang-orang. Selanjutnya, ia pergi ke sebuah gunung dan beribadah di sana.
Di gunung itulah ia ditemui oleh Ibrahim bin Adham. Ia kemudian menceritakan tentang awal perjalanan ibadahnya. Hingga akhirnya, dia meninggal dunia dan dikuburkan di tempat itu.
Semoga Allah SWT merahmatinya.
Kisah pejabat yang terkena tipu daya gemerlap dunia lalu akhirnya tobat setelah Allah ini disarikan dari kitab Hilyatu Al-Awliya, Shifatu Ash-Shafwah, At-Tawwabin, dan Al-Muntazham.
(kri/lus)