Jemaah Haji Dipastikan Dapat Tasreh untuk Masuk Raudhah Masjid Nabawi

ADVERTISEMENT

Jemaah Haji Dipastikan Dapat Tasreh untuk Masuk Raudhah Masjid Nabawi

Anisa Rizky - detikEdu
Minggu, 24 Jul 2022 17:00 WIB
Masjid Nabawi di kota Madinah menyimpan taman surga yang disebut Raudhah. Di sebelahnya, terdapat pula makam Nabi Muhammad SAW.
Raudhah, 'Taman Surga' di Samping Makam Rasulullah (Foto: Ardhi Suryadhi)
Jakarta -

Tahun ini, peraturan baru terkait syarat masuk Raudhah Masjid Nabawi di Madinah mulai diberlakukan oleh Pemerintah Arab Saudi. Jemaah haji harus mendapatkan tasreh atau surat izin terlebih dahulu sebelum memasuki area Masjid Nabawi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Daker Madinah Amin Handoyo menegaskan bahwa pihaknya akan membuatkan tasreh bagi setiap jemaah haji Indonesia yang tiba di Madinah. Hal itu sudah dilakukan pada masa kedatangan jemaah haji gelombang pertama (mendarat di Madinah), sebelum prosesi ibadah haji.

Selain itu, layanan yang sama juga diberikan kepada jemaah haji gelombang kedua (mendarat di Jeddah) yang mulai tiba di Madinah pada 21 Juli 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Setiap jemaah haji yang tiba di Madinah, baik gelombang satu maupun gelombang dua, akan kita proses tasrehnya untuk bisa masuk ke Raudhah Masjid Nabawi," jelas Amin Handoyo dikutip dari laman resmi Kementerian Agama pada Minggu (24/7/2022).

Amin memaparkan, pengurusan tasreh jemaah haji Indonesia untuk masuk ke Raudhah diproses oleh Seksi Bimbingan Ibadah Daker Madinah. Tiga hari sebelum keberangkatan jemaah ke Madinah, Seksi Bimbingan Ibadah sudah mengajukan penerbitan proses tasreh kepada pihak yang berwenang melalui sistem e-Haj.

"Jadi, kami upayakan saat jemaah tiba di Madinah, izin tasreh masuk Raudhah sudah terbit. Di situ tertera jadwal jemaah masuk ke Raudhah nya," tambah Amin.

Proses Penerbitan Izin Tasreh Bagi Jemaah Haji

Amin mengatakan, untuk memproses penerbitan tasreh, Seksi Bimbingan Ibadah Daker Madinah telah mendapatkan user dari pengelola e-Haj Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah. Selanjutnya, mereka akan menginput nama-nama jemaah di setiap kloter berdasarkan rencana kedatangannya di Madinah.

Tak sampai disitu, mereka juga menginput rencana jadwal masuk Raudhah, baik tanggal maupun waktunya.

"Input dalam e Haj dilakukan oleh Seksi Bimbad Daker Madinah dengan memasukkan nama jemaah, nomor paspor, dan juga kloternya," tambah Amin.

Bagaimana Kalau Ada Kendala Dalam Proses Peneribitan Izin Tasreh?

Jika ada kendala dalam proses penerbitan tasreh, petugas akan menyampaikan aduan kepada operator e Haj di KUH, Jeddah. Apabila kendala belum terselesaikan, masalah akan diteruskan ke Syarikat Adilla atau Kementerian Haji dan Umrah Saudi.

Amin menegaskan, selama ini proses penerbitan tasreh berjalan lancar dan setiap masalah yang muncul bisa segera ditangani.

Nantinya, setelah tasreh terbit, Daker Madinah akan menyerahkannya format digitalnya atau pdf kepada Ketua Sektor untuk dicetak dan diserahkan kepada jemaah melalui petugas Kloter. Selanjutnya, petugas kloter lainnya akan mengkondisikan para jemaah haji pada hari dan jam yang tertera di tasreh untuk berangkat menuju Raudhah Masjid Nabawi.

Lebih lanjut Amin menjelaskan, akses masuk Raudhah Nabawi dibedakan untuk jemaah perempuan dan laki-laki. Jemaah perempuan menunggu masuk Raudhah melalui pelataran Masjid Nabawi di pintu 24. Sedang untuk jemaah laki-laki, menunggunya di pelataran Masjid Nabawi pintu 37.

Jemaah Haji Bisa Mengurus Izin Tasreh Secara Online

Selain menggunakan izin tasreh yang diterbitkan oleh Daker Madinah, jemaah haji juga bisa mengurus izin masuk Raudhah secara mandiri dan online. Ada dua aplikasi yang bisa digunakan, yaitu Eatmarna dan Tawakkalna.

Namun, kedua aplikasi tersebut hanya dapat diakses dengan menggunakan jaringan lokal Arab Saudi. Amin mengimbau jemaah haji untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama berada di Madinah, termasuk saat di Masjid Nabawi dan Raudhah.

Mekanisme izin tasreh dan pendaftaran online memberi kepastian setiap jemaah bisa masuk Raudhah secara terjadwal. Hal ini diharapkan juga dapat mengatur jemaah agar tidak terlalu berkerumun.

"Jemaah haji harus tetap menjaga kesehatan jelang kepulangan mereka ke Tanah Air," tandasnya.




(erd/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads